KedaiPena.Com – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berpendapat, pencegahan korupsi di internal partai politik tidak bisa dilakukan tanpa ada sistem yang baik. Demikian disampaikan oleh Zulhas sapaannya menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia’ setiap tanggal 9 Desember.
“Sistem parpol harus disempurnakan agar tingkat korupsi yang dilakukan oknum parpol berkurang. Kalau KPK mau agak ringan kerjaannya,” ujar Ketua MPR ini kepada wartawan.
Zulhas menjelaskan sistem parpol itu khususnya dalam hal pembiayaan partai bisa mencegah korupsi. Seperti di Amerika Serikat, sebagian besar biaya partai politik ditanggung oleh negara.
“Sehingga, ketika terjadi korupsi, parpol bisa melakukan tindakan tegas dan keras,” kata dia.
Zulhas mencontohkan seperti di Eropa, parpol tidak dibiayai negara, tapi anggota parlemen di sana tidak menerima gaji.
“Hanya saja, mereka diperbolehkan melakukan pekerjaan lain untuk mendapatkan sumber pendapatan, misalnya dengan menjadi pengusaha,” kata Zulhas.
“Seharusnya sistem partai politik di Indonesia bisa mengambil salah satu di antara itu. Kita mau pilih yang mana? Apa dibebaskan parpol boleh berbisnis? Atau biaya ditanggung negara. Ini baru jelas. Kalau sekarang semua tidak boleh tapi biaya perlu dan mahal,” jelas Zulkifli.
Contoh lain kata Zulkifli, pembiayaan saksi dalam Pilpres dan Pileg 2019, itu butuh uang miliaran untuk memenuhi biaya saksi
“Negara tidak menanggung ini dan parpol mesti cari ini,” kata Zulkifli.
Karena itu, kata Zulkifli, penyempurnaan sistem parpol di Indonesia menjadi poin penting bagi pencegahan korupsi di partai.
Bukan hanya sekadar pelaksanaan Sistem Integritas Partai Politik (SIPP) yang dibuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), banyak faktor lain yang perlu diperhatikan.
“Tapi PAN tetapberkomitmen menjalankan SIPP itu. Karena soal SIPP, saya rasa semua parpol mendukung. KPK telah mengajak semua partai politik peserta pemilu 2019 untuk menandatangani integritas dan menjalankan SIPP,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh