KedaiPena.Com – Parlemen atau DPR hari ini dinilai sudah menjadi tukang stampel pemerintah. Hampir sama seperti zaman order baru lantaran tidak ada kebijakan pemerintah yang ditolak.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin dalam Editorial Talk dengan tema Politik di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh KedaiPena.Com, Sabtu, (22/8/2020).
“Kata pemerintah ketok, diketok, kata pemerintah dicabut ya dicabut. Tidak ada kekuatan penyeimbang dan tidak ada kritikus yang hebat hari ini di DPR, tidak ada oposisi yang kuat,” kata Ujang begitu ia disapa ditulis, Minggu, (23/8/2020).
Ujang menambahkan, padahal dalam demokrasi sudah sewajarnya bicara check and balance. Namun demikian hal tersebut sulit terjadi lantaran situasi saat ini oposisi tumpul dan parlemen tidak bertaji.
“Makanya muncul gerakan rakyat. Civil society itu ya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu. KAMI sendiri merupakan bagian dari demokrasi karena yang namanya berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat baik lisan maupun tidak, dijamin konstitusi kok,” papar Ujang.
Dengan demikian, lanjut Ujang, kebebasan dalam iklim demokrasi merupakan hal yang sah asalkan bertanggung jawab.
“Digunakan untuk mengkritik dan membangun bangsa. Saya rasa tidak perlu KAMI dicurigai, digembosi dan disalahkan ini negara demokrasi bebas tapi bertanggung jawab membangun bangsa,” tandas Ujang.
Laporan: Muhammad Lutfi