KedaiPena.Com – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) khususnya Kementerian Pariwisata sebagai eksekutor program pariwisata nasional diharapkan mampu untuk lebih kreatif dan inovatif di dalam melakukan terobosan di periode kedua ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Pegiat Pariwisata Indonesia yang juga Founder Temannya Wisatawan, Taufan Rahmadi saat memberikan pandangan soal pekerjaan rumah sektor pariwisata Indonesia di periode kedua ini.
“Pembangunan pariwisata tidak hanya bicara tentang infrastruktur dan investasi, melainkan membutuhkan passion di dalam mengembangkannya,” ujar Taufan sapaannya kepada KedaiPena.Com, Senin, (21/10/2019).
Taufan menambahkan, dalam pembangunan pariwisata diperlukan juga kerja sama dari semua elemen masyarakat dan pariwisata yang berkelanjutan.
“Inilah konsep inklusivitas dalam pariwisata yang diharapkan dapat menjadi narasi yang menyatukan di dalam memajukan pariwisata Indonesia di masa depan,” ungkap Taufan.
Taufan menegaskan bahwa pemerintah juga harus mampu membuat kuantitas kunjungan wisatawan bisa berbanding lurus dengan kualitas dari nilai spending di saat berlibur di Indonesia.
Hal itu, kata Taufan, juga menjadi tantangan sektor pariwisata itu sendiri.
“Dalam mencari solusi ini dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang progresif untuk dirumuskan bersama oleh para stakeholder yang berada dalam ekosistem nasional pariwisata sehingga mampu menjadikan pariwisata Indonesia adalah solusi kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia,” tegas Taufan.
Taufan memaparkan tingkat kunjungan yang terus meningkat kurang berkorelasi positif dengan nilai belanja wisatawan asing (spending) yang justru terus turun, dari angka US$1.300-an merosot ke US$1.000-an per visit.
“Artinya ada penurunan kualitas kunjungan,” ungkap Taufan.
Tidak hanya itu, ungkap Taufan, penurunan kualitas kunjungan ini tentunya dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
“Seperti, pelayanan dan fasilitas di destinasi yang belum maksimal, atraksi wisata yang masih itu-itu saja, paket tur yang masih monoton, kurang masif dan kreatifnya promosi pariwisata yang dilakukan masih kurang, ” tandas Taufan.
Laporan: Muhammad Lutfi