KedaiPena.Com – Pariwisata menjadi sektor baru primadona di Indonesia. Termasuk di Danau Toba yang meliputi tujuh kabupaten di Sumatera Utara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi, Leonardus Sihotang yang daerahnya masuk wilayah Danau Toba mengatakan bahwa pariwisata harus digali.
“Karena daerah kita salah satu tujuan wisata prioritas. Belakangan ini sering kita dengar dan ikuti aktivitas kepariwisataan, pertanyaannya, kenapa gak dari dulu, kok kita belum sejahtera, belum memberikan dampak signifikan,” kata Leonardus dalam pembukaan ‘Penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)’ di Kabupaten Dairi, Sumut, Kamis (22/11/2018).
Jawabannya, lanjut Leonardus, karena saat ini masyarakat Dairi berfikir pariwisata bukan yang utama. Yang utama itu bertenun, berladang, jadi aparat desa, kecamatan dan lainnya.
“Oleh karenanya, penguatan pokdarwis harus digali. Harus ada motivasi kuat bahwa kelompok itu perlu. Kalau tidak akan sama seperti kelompok-kelompok yang ada dari Orba dan kemudian mati,” sambung dia.
Pariwisata sendiri merupakan sektor hilir. Hampir semua sektor hulu bisa dikolaborasikan dengan pariwisata.
“Contonya pertanian. Bawang banyak tertanam di sini. Selain dijual mentah, bawang bisa diolah sebagai salah satu oleh-oleh yang dijual ke wisatawan,” Leonardus menambahkan.
Taman wisata juga begitu. Masyarakat datang berkunjung dan tertarik untuk melihat-lihat bunga. Lalu wisatawan mencari cinderamata, maka dijual bibit bunga baik yang di ‘poly bag’ maupun dalam bentuk biji.
Lalu di dunia seni, juga bisa dikolaborasikan dengan pariwisata. Kalau seni dikaitkan dengan kebudayaan, maka terkait dengan pelestarian. Ketika masuk ke wisata, hal ini jadi atraksi yang dijual.
“Ini menghasilkan, sebab kalau tidak memberikan kontribusi, maka ditinggalkan,” tandasnya.
Dunia pariwisata bisa menggerakan ekonomi riil. Pariwisata juga mengurangi pengangguran.
“Di Bali, yang sebelumnya pengangguran, mereka bikin travel. Awalnya kalau di sini kayak batak tembak langsung. Lalu mereka berkembang,” tandas dia.
Laporan: Ranny Supusepa