KedaiPena.Com – Perayaan HUT ke-71 TNI, 5 Oktober 2016 tidak dilakukan gelar upacara besar-besaran, seperti parade dan defile serta pengerahan alutsista.
Hal itu ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta, ditulis Senin (3/10).
Meski demikian, TNI melakukan hal-hal terkait milad ini, tetapi dengan cara yang lebih mendekatkan diri kepada rakyat. Cara ini selaras dengan semangat gotong royong.
“Akan ada pagelaran wayang orang. Dan ini merupakan kolaborasi TNI dengan rakyat yang melibatkan seniman, tokoh masyarakat, artis ibukota, anak-anak dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa serta prajurit dari pangkat kopral sampai jenderal,” tegas dia.
“Ini wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang berlandaskan gotong royong,” sambungnya.
Masih kata Gatot, bahasa gotong royong adalah khas Indonesia, dan tidak ada di bangsa lain.
“Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah bangsa yang mempunyai aliran darah gen patriot dan mempunyai tarian perang di tiap-tiap suku dengan ciri khas senjata,” tegas Gatot.
“Harus kita kembalikan lagi budaya gotong royong ini untuk membangun bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Bukan cuma di ibukota, manunggal TNI bersama rakyat juga dilaksanakan di tingkat komando utama dengan menggelar tarian daerah, drama kolosal dengan mengangkat cerita kepahlawanan dimasing-masing daerahnya.
“Dilakukan bersama-sama dengan komponen masyarakat, karena tema kita tetap, Bersama Rakyat TNI Kuat Hebat Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian,” katanya.
(Prw)