KedaiPena.Com– Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memiliki standar penerimaan calon prajurit yang sangat ketat. Pasalnya, proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek baik fisik hingga wawasan kebangsaan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto merespons langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mengubah aturan seleksi penerimaan calon prajurit TNI.
Salah satu aturan seleksi diubah Jenderal Andika Perkasa ialah memperbolehkan turunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar sebagai calon prajurit TNI.
“Saya rasa TNI selama ini telah memiliki standar penerimaan calon Prajurit TNI yang sangat ketat. Proses seleksi dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, baik itu aspek fisik, nilai akademis ataupun wawasan kebangsaan,” ungkap Anton, Kamis,(31/3/2022).
Dalam tes wawasan kebangsaan misalnya, Anton mencontohkan, TNI harus dapat memastikan calon prajurit tidak terpapar pemikiran leninisme, komunisme dan marxisme.
“Yang merupakan ajaran terlarang berdasar TAP MPRS Nomor 25/1966,” papar Anton.
Anton menegaskan, sejarah kelam PKI tahun 1965 adalah pelajaran penting bagi bangsa ini. Atas dasar itulah, Bagi Anton, bangsa Indonesia harus senantiasa menjaga nilai kebangsaan.
“Jangan sampai paham paham ideologi terlarang bangkit kembali di Indonesia. Sejarah kelam PKI tahun 1965 cukup menjadi sejarah perjalanan Bangsa Indonesia,” tandas Anton.
Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah aturan seleksi penerimaan calon prajurit TNI. Ia kini membolehkan turunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mendaftar sebagai calon prajurit TNI.
Hal itu disampaikan Jenderal Andika saat memimpin rapat penerimaan Taruna Akademi TNI, Perwira Prajurit Karier TNI, Bintara Prajurit Karier TNI dan Tamtama Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2022.
Laporan: Muhammad Hafidh