KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (21/10/2019), memanggil sejumlah nama ke Istana Kepresidenan. Hingga siang ini sudah ada 7 tokoh yang dipanggil oleh Presiden Jokowi ke istana kepresidenan.
Ketujuh tokoh tersebut antara lain ialah, Mahfud MD, Nadiem Makarim, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, Wishnutama, Erick Thohir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga Airlangga Hartarto.
Sejumlah tokoh pun terus berdatangan, eks Mensesneg Pratikno hingga Fadjroel Rachman merapat ke Istana. Keduanya langsung masuk bertemu Presiden (Jokowi).
Selain itu, hadir pula Direktur Populi Center Nico Harjanto, ke Istana negara siang ini.
Pengamat Politik Al Azhar Ujang Komarudin menilai bahwa dapat dipastikan nama-nama yang datang ke Istana hari ini akan dijadikan menteri, wakil menteri, hingga kepala badan baru yang dibentuk Jokowi.
“Pemanggilan tersebut tentu punya maksud. Yaitu meminta kesiapan dan kesediaan kepada tokoh- tokoh yang dipanggil untuk menjadi pembantunya pada kabinet Jilid II,” kata Ujang kepada KedaiPena.Com.
Ujang meyakni, nama yang sudah dipanggil secara kompetensi memiliki keahlian di bidang masing- masing. Hal itu karena muncul dari kalangan profesional.
“Mahfud, Nadiem, Wisnu memiliki keahlian yang cukup untuk menjadi seorang menteri,” tandas Ujang.
Sementara satu nama yang dipastikan tidak menjadi Menteri Jokowi, ialah Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu yang sempat menyambangi Istana Negara batal menjadi menteri di kabinet Jokowi.
Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Tetty tidak masuk dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf lantaran tidak bertemu orang nomor satu Indonesia tersebut.
“Ya karena tidak bertemu ya tidak jadi. Jadi semua yang bertemu dengan teman-teman tadi adalah setelah bertemu dengan Presiden,” sebut Bey.
Bey menambahkan, di Istana, ternyata Tetty sempat bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan tak bertemu dengan Jokowi.
“Karena itu kan usulan dari Partai Golkar. Tapi di dalam bertemu dulu dengan Pak Airlangga. Jadi tidak bertemu dengan Pak Presiden. Dia memang bertemu dengan Pak Airlangga di dalam. Setelah itu meninggalkan Istana,” papar Bey.
Laporan: Muhammad Hafidh