KedaiPena.Com – Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati memiliki, pandangan soal manuver yang baru-baru ini dilakukan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Diketahui, baru-baru ini Muhaimin Iskandar mengatakan, jika Presiden Jokowi Widodo ingin didukung oleh ulama di 2018, sebaiknya dapat menggandeng dirinya menjadi wakil presiden. Jika tidak, para ulama ogah mendukung Jokowi.
Dengan kekuatan ulama yang dimiliki, bahkan Cak Imin juga menyebut, bahwa dirinya bisa membuat calon seperti Prabowo Subianto menang, jika berpasangan dengannya
“Saya pikir itu bagian dari taktik Cak Imin agar mempertahankan posisi PKB dalam pemerintahan,” ujar Wasisto dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, ditulis Minggu (13/5/2018).
Maksud Wasisto ialah, dengan menggunakan jalur kultural dan massa NU untuk tetap mempertahankan PKB dalam koalisi pemerintahan.
“Tentu PKB berpikir rasional karena mereka sendiri juga tidak mau dianggap masuk ke koalisi A yang menggunakan sentimen agama karena itu tidak sejalan dengan NU dan PKB. Namun, iya juga tidak mau masuk koalisi B yang tidak mengakomodasi suara nahdliyin,” imbuh Wasisto.
Hal lain yang diyakini bahwa Cak Imin sedang berupaya mengamankan posisi PKB dalam koalisi pemerintahan pasca pemilu 2019 juga terlihat dari serangkaian kegiatan safari politiknya.
“Bisa terlihat dari serangkaian upaya safari politik Cak Imin dengan deklarasi cawapres. Itu bagian upaya untuk menimbang-nimbang PKB agar tetap duduk di kursi paska 2019,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh