Kedaipena.Com – Pasca aksi 4 November 2016 di Jakarta menjadi pembelajaran bagi semua komponen bangsa untuk senantiasa memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
Pasalnya, sudah sejak lama gagasan Pancasila menjadi landasan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman.
“Pancasila bukan hanya sebatas ideologi pemersatu, tapi alternatif untuk menghadapi ragam konflik ketika ada pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Tanpa Pancasila, tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar anggota DPR RI Darmadi Durianto kepada kedaipena, di Jakarta, (09/11).
“Para pengagas Pancasila sangat memahami bagaimana kultur bangsa ini yang tidak mungkin diseragamkan, namun hanya bisa dipersatukan. Bung Karno sebagai penggali Pancasila melalui pidato nya pada tanggal 1 Juni 1945 memiliki visi misi kedepan bagi keberlangsungan bangsa, kita semua agar senantiasa hidup harmonis dalam keberagaman,â€Â tambah dia.
Menurut Darmadi, 4 Pilar Kebangsaan kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sudah final.
Dan, Pancasila bukan hanya sebatas slogan, tetapi harus dijiwai dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ayo saudaraku semua sebangsa, satu Tanah Air, kita harus bersatu dalam bingkai NKRI,†ajaknya.
Anggota Komisi VI DPR ini mengaku prihatin jika ada pihak-pihak yang masih menggunakan isu-isu SARA, intimidasi, dan cara-cara yang tidak patut serta menjadi kurang pantas dilakukan sebagai bangsa Indonesia saat kontestasi politik Pemilukada DKI Jakarta.
“Pelaksanaan Pemilukada tidak boleh dikotori oleh aksi-aksi yang bertentangan dengan jiwa dan semangat negeri ini dalam bingkai NKRI. Ini sejalan dengan pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan,†tandas Darmadi
Laporan: Muhammad Hafidh