KedaiPena.com – Keterlibatan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (12/4) sangat disayangkan. Pasalnya, tindakan TNI ini telah bertentangan dengan doktrin bahwa TNI berasal dari rakyat. ‎
‎
“Politik TNI adalah politik negara, artinya bahwa TNI dalam menjalankan proses kehidupan politik harus berdasarkan pada kepentingan bangsa dan negara, tidak boleh berorientasi untuk kepentingan kelompok dan golongan tertentu,” ‎Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi‎ dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4).
‎
Menurut Viva, keterlibatan TNI dalam penggusuran tanah rakyat sangat melukai hati rakyat. Dalam pasal 7 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI disebutkan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara. TNI juga bertugas dalam mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
‎
“‎TNI lebih selektif dan detil lagi dengan pilihan kebijakannya. Janganlah berhadap-hadapan dengan rakyat yang digusur tanahnya. Hal itu akan mendelegitimasi kewibawaan TNI  di mata dan hati rakyat,” sambung wakil ketua Fraksi PAN tersebut.‎
Di satu sisi, Viva mengimbau kepada pihak Pemda DKI untuk lebih persuasif, manusiawi, dan bermartabat dalam menata kota. Salah satunya dengan melakukan proses dialog dengan rakyat.
“Ajak makan, minum, bertukar pemikiran dengan rakyat. Contohlah Pak Jokowi dalam menerapkan kebijakan pembangunan yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,”‎ lanjut Viva.
‎”Ke depan, janganlah ada lagi keterlibatan TNI dalam proses penggusuran tanah rakyat. Janganlah TNI melukai hatinya rakyat Indonesia,” tandasnya. (veb)‎