KedaiPena.Com– Pelaksanaan MotoGP disirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berlangsung dari tanggal 18 sampai dengan 20 Maret 2022. Jelang pergelaran, sejumlah pihak mengkhawatirkan terkait dengan minimnya tempat penukaran tiket MotoGP.
Pasalnya, dikhawatirkan minimnya tempat penukaran tiket MotoGP ini akan berpotensi menimbulkan gangguan bagi kenyamanan dan keamanan penonton dan tim itu sendiri.
Pengamat Strategi Pariwisata, Taufan Rahmadi meminta Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dapat menyebar penempatan tempat penukaran tiket yang dapat menyebar di beberapa titik strategis.
“Seperti pelabuhan dan bandara sebagai tempat masuk, jangan sampai ditiadakan, lebih hebat lagi jika para penontonMotoGp yang berasal dari luar daerah sudah bisa menukar tiketnya di bandara udara asal mereka berangkat menuju Lombok,” jelas Taufan, Selasa,(15/3/2022).
Taufan menambahkan, berbagai pihak penanggungjawab MotoGP, terutama ITDC sedianya juga harus bisa memastikan crowd management dilaksanakan dengan baik.
“Hal ini untuk menghindari kesan buruk dari para spectators yang hampir 90% berasal dari luar daerah NTB,” papar Taufan.
Taufan meminta, agar ITDC juga dapat mengakomodir semua permintaan Kapolda NTB untuk menambah tempat penukaran tiket
“Jangan sampai, aparat kewalahan mengurai kepadatan saat event MotoGP nanti,” beber dia.
Taufan menegaskan, jika kenyamanan penonton ini menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan event. Jadi, itu harus benar-benar dijaga.
“Jangan sampai NTB dan Indonesia sebagai tuan rumah memberikan kesan buruk pada wisatawan. Saya berharap masalah ini bisa dipertimbangkan oleh pihak ITDC,” papar Taufan.
Taufan lantas mengusulkan, tiga solusi yang bisa dilakukan guna menghindari kemungkinan terjadinya ketidaknyamanan penonton disaat MotoGP berlangsung.
Pertama, kata Taufan, ialah Crowd Management dengan memperbanyak lokasi penukaran tiket di titik – titik strategis dalam wilayah zonasi kota mataram kabupaten lombok utara , lombok tengah, lombok barat dan lombok timur.
“Memisahkan penanganan penonton yang berasal dari korporasi group dengan penonton perseorangan,” tegas dia.
Selain itu, Taufan juga menyarankan, agar Pemprov NTB dapat memaksimalkan kerjasama dengan pihak bandara dan pelabuhan untuk menyediakan area lokasi penukaran tiket bagi para penonton luar kota
Selaras dengan itu, tegas dia, Pemprov Juga harus melakukan mitigasi event. Hal ini agar tidak terulang kejadian banjir seperti di WSBK.
“Adalah sangat penting dipikirkan jalur evakuasi bagi para penonton , dan tim pembalap jika terjadi sirkuit banjir ataupun bencana alam lainnya,” imbuh Taufan.
Taufan juga menerangkan, memastikan agar lingkungan sirkuit Mandalika tetap terjaga kebersihannya disaat dan setelah event berlangsung maka sangat penting untuk mengkampanyekan nol sampah.
“Kepada penonton dan masyarakat dengan melibatkan komunitas – komunitas di dalam pengawasan dan pelaksanaannya,” pungkas Taufan.
Laporan: Muhammad Hafidh