KedaiPena.Com – Pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat meminta, pemerintah untuk dapat mempertimbangkan lockdown besar-besaran dan meninggalkan kebijakan PPKM Mikro.
“PPKM Mikro gagal mengatasi lonjakan Covid-19 dari varian baru. Karena itu Pemerintah harus mempertimbangkan lockdown secara nasional seperti negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” ujar Direktur Eksekutif Narasi Institute dalam keterangan tertulis, Rabu, (16/6/2021).
Achmad Nur Hidayat mengaku, tidak setuju lonjakan COVID19 varian India ini karena kesalahan rakyat ramai-ramai sebagaimana pernyataan Menko Luhut.
“Varian India ini sudah masuk resmi sudah lama di Asia Tenggara, namun masing-masing negara beda menyikapinya. Penyikapan Pemerintah singapura langsung melakukan lockdown begitu mendengar varian India sudah masuk Changi sementara pemerintah kita masih menyikapinya biasa-biasa saja, jelas lonjakan tersebut bukan salah rakyat namun akibat pemerintah yang tidak pre-emptive dan antisipatif,” papar Achmad Nur Hidayat yang disapa ANH.
ANH berpandangan, lockdown nasional artinya tidak mengizinkan adanya pendatang asing baru datang ke Indonesia dan kita membatasi pergerakan orang asing yang sudah masuk ke Indonesia.
“Pendatang asing baik pelancong maupun TKA harus dilarang masuk dulu dan mereka yang sudah masuk harus dibatasi pergerakannya sampai lonjakan kasus turun. Lockdown nasional diperlukan untuk membatasi virus luar masuk dari luar negeri,” tegas ANH.
ANH juga menyarankan pemerintah membatasi pergerakan orang di kota-kota dengan lonjakan tinggi. Khusus Jakarta, PSBB lalu perlu diterapkan 14 hari.
“Karena kota Jakarta yang paling banyak warganya di vaksin namun paling banyak juga mengalami lonjakan kasus. Patut diduga varian baru India sudah tersebar tak terkendali. Jakarta perlu PSBB 14 hari sebagaimana awal-awal terjadi pandemi,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan