KedaiPena.Com – Pakar Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), Herry Cahyadi menjelaskan, untuk memaksimalkan kebersihan sampah dari potensi wisata seperti di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru, sangat diperlukan pengelolaan kelas internasional.
“Pariwisata saat ini sudah menjadi primadona untuk daerah, dan hampir semua daerah mau mengoptimalkan pariwisata. Jadi ini sebenarnya yang penting kita seimbangkan wisatawan dengan konservasi,” jelas dia dalam diskusi  tema ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’ yang digelar Kementerian Koordinator Kemaritiman bersama Kedaikreatif di Hotel Atria Malang, Jawa Timur, Rabu (16/8).
Program pengelolaan kelas Internasional, kata Herry, sangat berkaitan dengan tata kelola wisata yang baik. Tata kelola yang baik tersebut meliputi sebuah sistem pengelolaan pengunjung.
Dengan demikian, Program dan sistem untuk mengelola wisata lindung seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tegas dia meliputi, Program Interpretasi, lalu juga packaging dan pricing.
“Packaging dari pengelola yang meliputi paket pendakian yang meliputi pricing – penetapan harga. Pricing menggunakan jalur yang berbeda dan beberapa jalur sistem kuota yang harus ditetapkan,” terang Herry.
Laporan: Muhammad Hafidfh