KedaiPena.Com – Memiliki tempat tinggal di sebuah desa wisata seperti Ranu Pani, Lumajang, Jawa Timur, tentu membuat masyarakat lokal di sana memiliki pekerjaan di sektor non formal. Sebut saja ‘tour guide’ dan ‘porter’. Meski ada juga yang tetap menjadi petani.
Resiko bekerja sebagai pekerja informal tentu sangatlah tinggi. Sebab, selain memiliki pekerjaan yang menantang, tidak ada yang bisa menjamin soal keselamatan pada saat mereka berkerja.
Tamal (55) salah satu warga di Desa Ranu Pani yang sehari-hari bekerja sebagai petani mengaku bahwa bila dirinya, saat mengalami sakit atau kecelakaan saat bekerja, menanggung biaya pengobatan secara pribadi.
“Kalau sewaktu-waktu ada kecelakaan, biasanya kita sendiri yang menanggung. Warga di sini juga kalau sakit biasanya berobat sendiri, di bawa ke Tumpang,” ujar dia kepada KedaiPena.Com di Desa Ranu Pani beberapa waktu lalu.
Tamal pun melanjutkan, dirinya sangat merespon positif bila memang BPJS Ketenagakerjaan saat ini mempunyai program untuk para pekerja informal seperti dirinya.
Untuk diketahui, saat ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki fokus untuk menjaring pekerja-pekerja informal. Pekerja informal nantinya akan mendapatkan Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Keselamatan Kerja (JKK) bila mengikuti BPJS Ketenagakerjaan.
“Ya kita mau saja kalau ada jalannya kalau ada yang nawarkan (BPJS Ketenagakerjaan),” tandas Tamal.
Laporan: Muhammad Hafidh