KedaiPena.com – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyampaikan bahwa mereka memahami transisi ekonomi hijau membutuhkan dana yang tidak kecil.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan sampai saat ini masih menyisir sumber-sumber anggaran yang bisa dimaksimalkan untuk keperluan transisi tersebut.
“Kita sedang menyisir berbagai sumber penerimaan,” kata Drajad dalam diskusi Greenpeace di kawasan Jakarta Selatan, ditulis Rabu (20/12/2023).
Ia mengungkapkan penyisiran anggaran ini bukan hanya untuk kepentingan transisi hijau. Namun, juga untuk program strategis lainnya apabila terpilih, seperti makan siang gratis.
“Bukan hanya Rp1.500 triliun untuk transisi ekonomi hijau, tapi minimal Rp400 triliun untuk makan siang gratis, lalu kita juga perlu beberapa ratus triliun untuk target swasembada energi dan swasembada pangan, jadi memang ada kebutuhan dana yang sangat besar,” urainya.
Drajad mengatakan TKN sudah memetakan sumber anggaran yang potensial untuk digarap. Misalnya, dia mengatakan ada satu peraturan yang tinggal diubah satu pasal dan bisa mendatangkan Rp104 triliun. Namun dia masih merasahasiakan aturan tersebut.
“Karena siapa tau itu nanti disampaikan Mas Gibran waktu debat,” ujarnya.
Kedua, Drajad mengatakan ada beberapa kasus hukum yang sudah inkrah yang mewajibkan terhukum untuk menyerahkan asetnya ke negara. Akan tetapi, penyerahan aset itu belum dilaksanakan. Diperkirakan ada jumlah uang Rp90 triliun apabila putusan itu dieksekusi.
Selain itu, dia mengatakan Prabowo-Gibran juga akan merombak rezim perpajakan. Namun, dia belum mau membocorkan rencana perombakan ini.
“Prabowo-Gibran sangat serius dalam hal transisi ekonomi hijau. Perubahan iklim ada di peringkat pertama hal yang dianggap sebagai tantangan masa depan dalam visi-misi Prabowo-Gibran. Karena itu, transformasi ekonomi hijau dapat menjadi solusi mengatasi masalah iklim ini,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa