KedaiPena.com – Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyampaikan apresiasinya kepada negara Filipina dan Jepang, dalam hal ini Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard. Khususnya, atas partisipasi mereka pada kegiatan persiapan latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dikenal dengan sebutan Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) tahun 2024.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard atas kerja sama dan dukungan yang tiada henti khususnya selama Latihan Pencemaran Laut Regional di Makassar tahun lalu di tahun 2022. Meskipun Regional Marpolex sebelumnya, yakni di Makassar terlaksana dengan berbagai tantangan akibat situasi pandemi, namun bersama-sama kita berhasil melaksanakan latihan tersebut dengan sukses,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan dan Persiapan Regional Marpolex 2024 di Hotel Ramayana Kuta Bali, Selasa (25/7/2023).
Lebih lanjut Arif mengatakan, kegiatan Regional Marpolex tahun 2022 lalu mendapat pengakuan yang luar biasa. Baik dari pemerintah maupun pemangku kepentingan di Indonesia atas keberhasilan dan kesuksesannya dalam berkolaborasi dan bersinergi dengan dukungan yang luar biasa dari Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard.
“Oleh karenanya, kita juga perlu memberikan upaya dan dukungan terbaik kepada Philippines Coast Guard sebagai tuan rumah Regional Marpolex berikutnya. Dukungan penuh Ditjen Perhubungan Laut dalam hal ini KPLP kepada Philippines Coast Guard agar berhasil dalam latihan ini tahun depan,” ujarnya.
Arif juga menyampaikan apresiasi kepada Japan Coast Guard atas keterlibatannya dalam latihan tersebut dan atas perhatian yang tinggi terhadap perlindungan lingkungan laut di perairan Sulu dan perairan Sulawesi. Khususnya, terkait penanggulangan pencemaran minyak dan secara aktif bergabung dalam setiap latihan regional yang diselenggarakan oleh Indonesia dan Filipina.
Latihan Pencemaran Laut Regional didasarkan pada Rencana Jaringan Tanggapan Tumpahan Minyak Sulu-Sulawesi 1981 dengan tujuan utama untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan tanggap tumpahan minyak Filipina dan Indonesia.
“Untuk itu, kiranya Japan Coast Guard dapat secara resmi masuk dalam Nota Kesepahaman Rencana Jaringan Penanggulangan Tumpahan Minyak Laut Sulu-Sulawesi, sebagaimana kita ketahui bahwa Jepang juga terlibat dalam bidang perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” ujarnya lagi.
Ia menyampaikan, Indonesia, Filipina, dan Jepang memiliki kepedulian yang sama tentang betapa masifnya dampak bencana tumpahan minyak di laut yang tentunya diperlukan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat untuk memerangi pencemaran minyak yang berpotensi terjadi di laut. Oleh karena itu, latihan penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dilakukan secara bersama setiap dua tahun perlu dilakukan.
“Hari ini kita berkumpul di sini untuk berdiskusi terkait naskah Rencana Latihan yang disusun oleh Philippines Coast Guard untuk mendapatkan rencana latihan yang lebih baik. Selanjutnya, setelah Rencana Latihan ditandatangani oleh ketiga Ketua Delegasi konferensi ini, Rencana Latihan ini harus menjadi panduan dalam mempersiapkan, memeriksa, mengirim, dan kemudian mengimplementasikan semuanya yang telah direncanakan untuk latihan,” pungkas Arif.
Sebagai informasi Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) bersama dengan Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard) dan Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard) akan menandatangani dokumen latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dikenal dengan sebutan Regional Marine Poluttion Exercise (Marpolex) tahun 2024 esok hari, Rabu (26/7/2023).
Laporan: Tim Kedai Pena