KedaiPena.Com – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan bahwa partainya tidak pernah meminta uang sepeser pun kepada para kandidat calon anggota legislatif. Apalagi sampai miliaran rupiah.
Malah, OSO memastikan, bahwa partai yang dipimpinnya justru berniat membiayai para kader potensial jika mereka tak memiliki uang untuk memenuhi biaya politik.
“Ada isu-isu yang mengatakan bahwa kalau nanti calon-calon dari legislatif DPR RI akan dikenakan sumbangan Rp1-2 miliar, itu bohong. Yang ada justru partai membiayai kalau (calon) potensial,” tegas OSO dalam konferensi pers di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Kemudian, Ketua DPD RI ini juga menegaskan, bahwa partai yang dipimpinnya sama sekali tak pernah membicarakan mahar politik, baik bagi calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif.
Namun demikian, OSO menilai biaya politik sebetulnya tidak melanggar aturan hukum atau perundang-undangan. Biaya politik dikeluarkan oleh para calon kepala daerah maupun calon legislator secara sukarela.
“Sumbangan tulus ikhlas, tidak mengikat dan tidak memaksa dan resmi. Itu kan sudah disahkan dalam UU. Jadi, bukan untuk pribadi,” tegasnya.
OSO pun sempat menyinggung perpecahan kubunya dengan kubu Sekjen Syarifuddin Suding. OSO menerangkan bahwa ada kader atau pengurus partai yang menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya.
“Mereka yang memungut mahar politik pasti dipecat. Dan, kalau ada kader yang bikin macam macam, ya terpaksa kami pecat,” pungkas OSO.
Laporan: Muhammad Hafidh