KedaiPena.Com – Pemilik akun facebook Adek Tacoit yang mengaku sebagai salah satu orang tua remaja yang terjebak di air terjun Siaili, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng mengungkapkan keluhannya terkait adanya pengutipan sesaat selesainya evakuasi 28 anak remaja itu dilakukan, Senin (21/11).
Dalam status yang ia unggah tertanggal 22 November pukul 19.50 WIB itu, Adek menyebut uang yang diminta itu senilai Rp100 ribu per orang tua.
“Kami orang tua yang sudah bersusah payah, buat mencari anak kami malah dikutip biaya Rp100 ribu per orang tua, yang meminta ibu camat (Camat Tukka-red) tersebut,†kata Adek sebagaimana dikutip KedaiPena.Com, Rabu (23/11).
Ia menambahkan, salah satu orang tua dari remaja yang terjebak tersebut juga turut meminta uang. “Seorang istri TNI br Regar yang tinggal di asrama Sarudik, padahal anaknya pun juga ikut di rombongan remaja tersebut, malah dia yang ngotot sampai bilang suaminya ikut nolong, apakah sosok seorang istri TNI, yang berjiwa menolong masyarakat, berjiwa sosial, seperti itukah berbicara?†ujar Adek.
Ibu berparas manis ini menilai, permintaan dari Camat tersebut seharusnya tidak dilakukan. “Dan juga ibu camat Tukka, yang saya pikir tidak seperti itu, malah meminta dana kepada para orang tua. Dan ada lagi orang tua yang lain mendengar buk camat berbicara ‘uda ditolong, masak kalau mati mau para orang tua di bayar Rp10 juta? Sadis amat, kami orang tua yang berupaya mencari anak kami, tanpa berpangku tangan menunggu duduk manis, malah diabaikan, dan buk camat mengungkapkan pengeluaran yang telah diungkapkannya,†jelas Adek.
Sebelumnya, Adek juga mengungkapkan bahwa selama proses pencarian terhadap anak-anak remaja itu dilakukan, para orang tua tidak hanya menunggu. Melainkan ikut melakukan pencarian dengan salah seorang Babinsa.
“Para tim orang tua bersama babinsa yang saya tak tau namanya, menemani kami para orang tua berangkat, buat pencarian anak kami tersebut, dengan bekalan roti, air mineral, tali senter dan lain-lain. Kami di bawa guide orang kampung tersebut. setelah kami berangkat kurang lebih jam 10 malam. Dan kami tidak mengetahui kalau rombongan buk camat menyusul pada jam 12 malam,†ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya menemukan anak-anak remaja tersebut sekitar jam 02.30 WIB pagi. Setelah ditemukan, evakuasi pun dilakukan.
“Kami menuruni lereng menuju pemukiman masyarakat, barulah kami bertemu dengan tim SAR, yang membawa tali sebesar kapal tapi tak ada guna, dan para TNI juga setengah jalan kami pulang baru ketemu di jalan,†beber Adek.
Status Adek di laman facebook miliknya pun menuai banyak komentar netizen.
“Tu cerminan dari kondisi moral pemegang tugas dan tanggung jawab bangsa ini Adek Tacoit. Nanti kalau Adek Tacoit berkeras, justru akan disalahkan…,†kata pemilik akun Bang Masy Sekum.
Sementara itu, netizen lain merasa persoalan tersebut merupakan pungli (pungutan liar).
“Itu namanya pungli kak, demi kebenaran kak Adek pasti di dukung oleh hukum,†kata Fabius Baene.
Netizen lainnya, dengan nama akun Edison Hasugian pun meminta kebenaran atas pernyataan dalam status Adek tersebut.
“Saya tlah baca status dan koment dr atas tentang kejadian ini namun perlu saya tanyakan tentang pengutipan dari pihak KORBAN 100 rb/orang. Apakah benar ini dan apakah bs dibuktikan. Dan kedua kita perlu tau kroologis kejadian yang sebenarnya agar jangan dianggap fitnah. Dr ketua BARA JP Kab Tap-teng,†kata Edison.
Netizen lainnya, Rijal Bustak Zalukhu berkomentar, agar uang yang dikutip tersebut sebaiknya diminta dikembalikan.
“Minta uang dikembalikan atau si ibu camat berurusan dgn hukum. Tuntut kembali uangnya jangan takut,†katanya.
Sementara itu, Adek sendiri terlihat menjawab berbagai pernyataan dan klarifikasi dari para netizen. Adek mengaku, apa yang ia ungkapkan adalah benar. Adek juga mengaku sakit usai ikut dalam pencarian tersebut.
“Saya sendiri pak. Saya ikut turun dalam pencarian, dan sampai sekarang saya terkapar sakit, kaki saya tlapaknya pada tergores, krn dlm pencarian saya enggak pakai sandal tkt jatuh dan terperosok. Krn jln licin disebabkan hujan terus,†kata Adek.
Sementara itu, terlihat status adek tersebut telah dibaca sebanyak 116 pengguna facebook, dibagikan sebanyak sekali dan 110 kali terkomentari.
Diketahui, 28 remaja terjebak di kawasan air terjun Siaili, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, Minggu (20/11) kemarin. Remaja-remaja itu mengaku tak dapat melewati arus sungai yang meluap dan terpaksa menunggu evakuasi dilakukan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Laporan: Dom