KedaiPena.Com – Pemerintah diminta segera menangkap dalang penganiaya pemuka agama dan perusak tempat ibadah di beberapa daerah yang terjadi belakangan ini. Bila dibiarkan berlarut, maka hal itu akan merusak kebhinekaan di Indonesia.
Demikian dikatakan begawan ekonomi Rizal Ramli di Pangkas Rambut Ko Tang, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (15/2/2018).
RR, sapaan Rizal juga berpendapat, pelaku teror terhadap pemuka agama dan perusak tempat ibadah adalah orang waras yang memiliki tujuan merusak keragaman dan perdamaian di Indonesia.
“Orang gila tidak mungkin bisa masuk ke dalam gereja dan masjid untuk meneror, karena memiliki keterbatasan memori,†ujar Rizal
“Selain itu, teror tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan. Ada kejadian lima sampai enam kasus. Misalnya, Romo di Gereja Katolik Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta diuber, gereja diganggu dan Kiai dibacok di Garut, di Bogor juga ada,†paparnya.
Tokoh yang karib disapa Gus Romli di kalangan warga Nadhatul Ulama tersebut pun tidak percaya kalau ini soal perbedaan pendapat ataupun toleransi. Ia yakin dibalik ini semua ada dalangnya.
“Ada yang main, mau ngadu bangsa kita, mau bikin suasana kacau. Dugaan saya sengaja dibilang orang gila supaya bisa dilepas semua,†tukasnya.
Untuk itu, Rizal Ramli mengingatkan kepada masyarakat agar tak mudah terprovokasi dengan isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kuncinya untuk menjaga persatuan, menurut Rizal, adalah menjaga pluralisme, seperti yang dilakukan masyarakat di kawasan Glodok.
“Karena di sini merupakan lingkungan plural yang dihuni oleh semua agama. Selama kebhinekaan itu masih terjaga, maka jangan takut. Teman Tionghoa tidak perlu takut. Yang Kristen Katolik, Konghucu, Islam, enggak usah takut, yang terpenting kita enggak mau diadu,†tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh