KedaiPena.Com – Bapenda Kota Serang memiliki strategi tersendiri dalam mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak. Salah satu diantaranya dengan bekerjasama bersama mitra untuk membuka chanel pembayaran pajak berbasis teknologi informasi.
“Kita sudah membuka 6 chanel pembayaran pajak berbasis teknologi informasi. Bekerjasama dengan Bank bjb dan beberapa mitra lainnya seperti buka lapak, tokopedia, indomaret, dan lainnya. Itu secara virtualnya,” ucap Kepala Bapenda Kota Serang, Hari W Pamungkas, Jumat (3/9/2021).
Selain itu, kata dia, pihaknya membuka pelayanan Pelayanan Pembayaran Pajak Keliling (Pepeling) untuk seluruh pembayaran pajak dan dapat dilakukan melalui petugas di kendaraan operasional yang berkeliling sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
“Ini untuk memudahkan masyarakat melakukan pembayaran pajak, yang elektronik kita siapkan, yang manual kami jemput bola,” tambahnya.
Menurutnya, dengan strategi tersebut juga dapat mengurangi mobilitas masyarakat, sehingga pihaknya menjemput masyarakat untuk melakukan pembayaran pajak.
“Pepeling ini dijalankan sejak 20 Agustus 2021, hasil evaluasinya, sebelum adanya Pepeling itu di angka Rp. 10-11 miliar perbulan. Tetapi di Agustus meningkat menjadi Rp. 12,2 miliar. Artinya ada progres yang sangat signifikan Rp. 1-2 miliar kalau kita bergerak menjemput bola untuk pembayaran pajak,” katanya.
Ia menyampaikan, program pembukaan pembayaran pajak berbasis teknologi informasi serta Pepeling bertujuan untuk menghindari pembayaran pajak yang dititip melalui calo atau lain sebagainya.
“Pepeling ini juga untuk menghindari pembayaran pajak yang dititipkan melalui calo. Ini tentunya meminimalisir adanya pungutan diluar yang seharusnya, sesuai dengan ketetapan pajaknya. Kami menghindari itu, sehingga masyarakat tidak harus menembah beban pengeluarannya lagi,” imbuhnya.
Hari menuturkan pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat ini tentunya sangat bermanfaat dalam membantu pemerintah salam membangun kota Serang, sehingga ia berharap masyarakat mampu bersinergi dengan pemerintah.
“Kami membuat jargon ‘tulung weh’ (tolong dong, red), ini upaya kami meminta tolong kepada masyarakat agar membayar pajak sesuai kewajibannya,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan capaian dari target di triwulan III tahun 2021 menyisakan 11,9 persen lagi atau sekitar Rp. 13,022 Miliar, untuk mencapai target tersebut pihaknya terus berupaya menyiapkan beberapa skema.
“Kita sudah siapkan skema untuk bisa mencapai target sekitar Rp. 97,7 miliar sampai 30 September. Target dalam 1 tahun sebesar Rp. 143,125 miliar,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi