KedaiPena.Com – Anggota DPR RI Komisi VI Darmadi Durianto mengaku pesimis pertumbuhan ekonomi akan membaik jika skema PPKM Darurat dari tanggal 3-20 Juli 2021 kembali diperpanjang.
Menurutnya, PPKM Darurat jika mau diperpanjang mesti dibarengi dengan adanya revisi kebijakan dalam hal ini revisi UU Keuangan Negara.
Hal ini penting sebab aturan yang ada membatasi defisit dibawah lima persen. Padahal, ungkapnya, defisit di tengah kondisi serba tidak pasti saat ini bisa melebihi batasan itu jika melihat tren defisit saat ini.
“Defisit di bawah 3% tahun 2021. Diprediksi defisit kembali di bawah 3% pada 2022 tapi rasanya impossible alias bisa saja melebihi itu, saya kira mesti ada revisi UU 17/2003 jalan keluarnya jika PPKM Darurat benar-benar diperpanjang hingga enam minggu,” saran Bendahara Megawati Institute itu kepada wartawan, Rabu, (14/7/2021).
Yang jelas, kata Darmadi, jika PPKM Darurat diperpanjang ada implikasi cukup serius yang akan dirasakan semua sektor.
“Jika terjadi maka BUMN, UMKM, Perusahaan-perusahaan swasta akan terguncang hebat atau collapse. PPKM Darurat diperpanjang sama saja pukulan fatal blow atau pukulan mematikan bagi BUMN, UMKM dan perusahaan swasta,” papar politikus PDIP ini.
Menurutnya, langkah yang paling relevan dalam kondisi seperti saat ini semestinya upaya vaksinasi digencarkan. Tentu saja dengan menggerakkan berbagai elemen masyarakat yang ada secara maksimal.
“Maka harus ada percepatan pandemi termasuk percepatan secara super agresif untuk vaksinasi melibatkan seluruh ekosistem termasuk seluruh anggota DPR di dapil masing-masing. Semua opsi tersedia di atas meja tinggal kita pilih opsi yang paling relevan,” tegas Legislator dari dapil DKI Jakarta III itu.
Yang jelas, kata dia lagi, bayang-bayang resesi sudah di depan mata jika PPKM Darurat diperpanjang. “PPKM darurat 6 minggu hampir pasti akan terjadi resesi,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh