Kedaipena.com – Upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras melalui operasi pasar Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai tak efektif.
Menurut Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo hal tersebut terjadi karena pendistribusiannya dilakukan di pasar-pasar dan tidak langsung menyentuh masyarakat.
“Kembali lagi saya pertanyakan, mekanisme distribusi operasi pasar seperti apa? Tata kelolanya yang penting. Kalau operasi pasar itu di-drop di pasar-pasar induk atau pasar umum ya sama saja, bisa saja diborong oleh pedagang habis diborong terus diumpetin lagi, ini kan saling memanfaatkan,” kata Firman, Minggu (5/2/2023).
Ia menyebutkan operasi pasar adalah hal yang baik, tapi jika mekanismenya tidak tepat, maka tak bisa menyelesaikan masalah yang ada.
“Karena operasi pasar ibaratnya seperti pemadam kebakaran, one shot, hilang terus muncul lagi dan ini tidak menyelesaikan masalah. Apalagi mendropkannya di pasar-pasar,” ucapnya.
Ia menilai akan lebih tepat jika operasi pasar ditujukan langsung kepada target operasi.
“Kan bisa diserahkan langsung kepada warga miskin yang memang tidak mampu. Ada alamatnya, serahkan kepada pemerintah desa-desa siapa yang berhak untuk memanfaatkan beras-beras itu,” ucapnya lagi.
Firman menyatakan bahwa kenaikan harga beras dan sejumlah kebutuhan pangan lainnya harus diatasi secara menyeluruh tidak cukup memperbaiki tata niaga dan distribusi pangan.
“Tapi juga harus mendorong produksi pangan melalui subsidi pupuk murah, penggunaan konversi lahan pertanian dan mendukung eksistensi atau regenerasi petani,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa