KedaiPena.com – Pimpinan Ombudsman RI Ninik Rahayu mengatakan akan menyerahkan data dan bukti kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2016 dari sejumlah daerah di Indonesia kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan. Termasuk temuan Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara yakni kertas yang diduga kunci jawaban di SMAN 2 Medan.
“Kita sedang mengumpulkan dari berbagai daerah sambil kita pelajari, dan akan kita serahkan ke Mendikbud, karena ini akan menjadi bahan perbaikan bagi Pemerintah ke depan,†kata Ninik di Kantor Ombudsman Sumut, Jalan Majapahit Medan, Rabu (6/4/2016).
Ninik yang hadir ke Sumatera Utara sebagai narasumber di Acara Pendampingan Zona Integritas dan Bimbingan Teknis LHKPN/LHKASN di Pengadilan Percontohan, bertempat di Pengadilan Agama Stabat, Langkat itu menambahkan, penyerahan data pelanggaran itu harus diklarifikasi dan dilakukan upaya investigasi mengungkap kebenarannya.
Karena jika temuan itu benar, lanjut Ninik maka mengindikasikan integritas dunia pendidikan sedang dihancurkan, pembangunan standar SDM gagal disebabkan orang dari dalam dunia pendidikan itu sendiri.
“Tapi kalau ini tidak benar, betapa UN yang seharusnya menjadi tujuan mulia, membuat masyarakatnya masuk dalam lingkaran buruk, menciptakan moral yang buruk, karena sampai jadi korban penipuan, mau membeli dengan harga mahal padahal itu bukan kunci jawaban.
Jadi benar atau tidaknya temuan itu, ada standar moral yang buruk dalam penyelengaraan UN yang tidak dideteksi sejak awal oleh Pemerintah,†pungkas Ninik.
Menurut Ninik, pihaknya sudah menduga kecurangan UN tahun ini tetap tinggi. Hal itu timpalnya, dikarenakan UN yang sudah dianggap sebagai momok menyeramkan, meskipun tak lagi menjadi penentu kelulusan.
“Artinya ketakutan itu masih sangat tinggi, dan itu tidak hanya pada murid dan orangtua tapi juga pada guru. Karena ini menunjukkan kompetisi antar sekolah, mereka tidak ingin sekolahnya jatuh karena tidak ingin turun grate-nya,†kata Ninik.
(Dom)