KedaiPena.Com – Oknum TNI Angkatan Udara (AU) kembali melakukan tindak kekerasan terhadap Jurnalis. Kali ini terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (15/8) saat sejumlah jurnalis melakukan tugas peliputan aksi unjuk rasa warga Sari Rejo, terkait kasus lahan yang diduga diambil alih paksa oleh TNI AU.
Dua orang Jurnalis dikabarkan menjadi korban tindak kekerasan itu. masing-masing Andri Safrin dari MNC TV yang mengalami luka pada bagian wajah dan kedua tangannya. Kemudian, Array Argus dari Tribun Medan. Array mengalami luka lebam pada bagian kepala dan sikut tangan kanan, serta luka dalam pada bagian perut akibat di pijak oleh oknum TNI AU. Akibat kejadian itu, keduanya harus mendapatkan perawatan intensif di RS Mitra Sejati.
Penuturan Safrin, selain mendapat tindak kekerasan pemukulan, secara paksa Anggota TNI AU juga mengambil telepon selular, ID Card wartawan, serta dompetnya. Selain itu, kamera yamg digunakan Safrin untuk meliput turut dihancurkan oknum TNI AU.
“Pas lagi meliput, aku dicekek, langsung dipukuli pakai pentungan dan kayu. Handphone, dan kamera aku pun direbut dirusak. Bahkan dompet dan ID aku pun direbut sama mereka,” tutur Safrin sembari menahan sakit.
Safrin pun membeberkan perlakuan brutal yang dilakukan anggota TNI AU terhadapnya. Dimana oknum tersebut menyeret dan menghantami dirinya dengan kayu. Seketika, dirinya menjadi ‘bulan-bulanan’ para anggota TNI AU.
“Mereka langsung menyeret aku, dan terus mereka langsung mengeroyok. Padahal mereka tau aku wartawan, tapi tetap saja aku dihantami,” katanya dengan terbata-bata di Rumah Sakit Mitra Sejati.
Hal senada diungkapkan Array. Menurutnya, saat kejadian ia tengah mewawancarai seorang ibu-ibu yang sedang ikut berdemonstrasi. “Awalnya aku mau wawancara ibu-ibu warga sana. Lagi duduk di sebelah ibu itu, aku ditarik, dihantam kayu broti itu, diseret-seret dan dipijak-pijak,” katanya.
Array mengaku telah memberitahukan identitasnya sebagai Jurnalis. Akan tetapi oknum TNI AU dan anggota Paskhas tersebut tak menghiraukannya. Bahkan secara brutal terus melakukan pemukulan terhadap dirinya.
“Aku sudah teriak, aku wartawan! aku wartawan! sambil menunjukkan identitasku. Tapi orang itu bilang, gak urus! Gak urusan saya itu mau kau wartawan pun! Kata mereka sama aku dan terus menyeret serta menginjak-injak aku,” kisah Array.
(Iam/ Dom)