KedaiPena.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, seperti halnya negara lain, Indonesia juga berpotensi terdampak gejolak ekonomi global yang diramal akan mengalami resesi tahun depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menyebutkan lonjakan inflasi dan perlambatan ekonomi dunia, serta geopolitik global menjadi ancaman bagi semua negara.
“Terhadap ancaman global tentu akan berdampak pada kita juga. Pasti berdampak, tapi seberapa besar perlu lihat. Saya perkirakan ada koreksi di ekonomi kita kalau semua terdampak koreksi global kita juga ada,” kata Inarno dalam konferensi pers di Kantor Pusat OJK Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Tapi, ia menyampaikan walaupun resesi industri pasar modal Indonesia tetap Akan menarik bagi para investor, yang terlihat dari pertumbuhan dan potensi pasar saham RI.
“Saat ini year to date kita masih tumbuh 5,43 persen. Kalau kita lihat negara-negara tetangga Singapura 0,6 persen. Apalagi Amerika Serikat (AS) hampir minus 20 persen. Kalau kita lihat saat ini kita masih merupakan pasar modal yang menarik dari dalam negeri maupun luar negeri,” paparnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini OJK sedang melakukan stres test untuk melihat resilience di berbagai sektor dan ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi tahun depan. Sebab, meskipun ekonomi RI diramal bisa bertahan, namun antisipasi harus tetap dilakukan.
“Bagaimana apabila minyak naik 150 dolar atau 170 dolar atau rupiah ke 15 ribu atau 15.500. Kita nggak pernah tau seberapa besar pengaruh geopolitik dan dampaknya ke kita beberapa besar. Dari sisi kita harus siapkan stres test,” paparnya lagi.
Inarno juga menyampaikan bahwa walaupun mengalami Resesi, OJK menargetkan penggalangan dana di pasar modal Akan mampu mencapai angka lebih dari Rp115 triliun.
“Kita sedang menggodok dan mereview gejolak di luar terhadap kita. Bagaimana rising fund bergantung ekonomi global dan ekonomi kita,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa