KedaiPena.Com – Pemerintah diminta untuk tidak ragu melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam mengatasi persoalan terkait kelangkaan minyak goreng dan melambungnya harga kedelai yang saat ini terjadi.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat Nur’aini, lantaran dirinya menilai Bulog telah memiliki fasilitas dan pengalaman yang baik terkait persoalan pangan mulai sebagai buffer stok hingga pendistribusian.
“Sebetulnya kalau Bulog diperankan seperti dulu, dan pemerintah jangan ragu memberikan peranan itu, mereka sudah lama bekerja dan mengetahui dari hulu sampai hilir kaitannya dengan distribusi dan lainnya. Bulog yang lebih tepat diberikan peranan pengendalian terhadap ketersedian pangan dan pendistribusian,” ucap Nur’aini, Jumat, (25/2/2022).
Namun, ia juga menyayangkan, pemerintah belum memberikan peranan tersebut. Hal itu, kata dia, lantaran saat ini Bulog hanya diberikan kewenangan untuk stabilisasi dan buffer stok pangan beras saja.
“Karena sekarang masa transisi seperti badan pangan belum terlihat, inilah peralihan transisi yang belum siap dipaksakan untuk siap sehingga kacau,” tambahnya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah dapat mempersiapkan sedini mungkin, jika Badan Pangan Nasional sebagai lembaga yang akan mengelola kaitan dengan pangan.
Maka, kata Nur’aini, seharusnya pemerintah dapat segera membuatkan regulasi pendukung lainnya, seperti untuk peningkatan Sumber Daya Manusia, membuat road map hingga pengembangan data-data pangan yang ada.
“Badan pangan dibentuk apa tujuannya, kalau masih carut marut ketersedian bahan-bahan pokok, seperti kedelai, minyak goreng yang sekarang masyarakat butuhkan dan itu bukan kebutuhan yang bisa ditunda. Bagaimana keberadaan badan pangan lembaganya sudah dibentuk tapi perannya bagaimana,” katanya.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, permasalahan pangan tersebut menjadi kondisi yang mendesak, sehingga tidak bisa ditangani dengan waktu yang lama, bahkan ia menyebut keadaan ini dapat dikatakan dalam keadaan darurat pangan.
“Saya khawatir kalau sudah darurat akan terjadi gejolak-gejolak lain yang menjadi dampak persoalan krisis pangan, ini sebetulnya kondisi mendesak yang tidak bisa dinanti-nanti,” ungkapnya.
Ia mengingatkan,kepada pemerintah untuk dapat segera mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat, jika Badan Pangan Nasional yang diberikan peran.
Maka, kata dia, permasalahan itu diharapkan dapat segera bergerak guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Jangan sampai Bulog tidak diberikan kewenangan peran penugasan, Badan Pangan pun belum siap apa-apa. Jangan sampai tikus mati di lumbung padi,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi