2O Oktober 2019 adalah hari inaugurasi Presiden dan Wakil Presiden. Heboh sekali rasanya perhelatan politik ini. Ada nuansa ketakutan yang sangat, sehingga situasinya mencekam. Ada horor di sana.
Horor isu penggagalan pelantikan, sehingga disiapkan perlindungan di banyak matra. Pasukan militer dan polisi mendominasi. Puluhan ribu bagaikan ada yang hendak kudeta.
Dukungan kekuatan partai pendukung sudah pasti dan yang unik adalah pasokan mahluk halus yang diundang Ki Sabdo. Konon dari pengakuannya, itu perintah Jokowi.
Segala jenis pasokan hadir dari Nyi Loro Kidul Nyi Blorong hingga Jin Kahyangan. Katanya lengkap. Dari aspek keagamaan banyak yang mengelus dada karena salah satu yang dilantik adalah seorang Kyai Ketua Umum MUI yang tidak (mau) mengundurkan diri.
Tentu dilengkapi dengan banyaknya jabatan lain yang dipegang. Mistik menyebabkan Negara Ketuhanan bergeser menjadi Negara Kehantuan. Tragis.
Ketika viral “Ki Sabdo” menjampi-jampi Gedung DPR/MPR RI teringatlah pada “penasehat” Raja Brawijaya yang bernama “Sabdo Palon”.
Ketika Majapahit dikalahkan oleh Kesultanan Demak maka Raja Majapahit Brawijaya masuk Islam. Penasehat “dedemit”-nya Sabdo Palon diajak masuk Islam, tetapi ia menolak dengan keras.
Ia kemudian berucap; “Sabdo Palon matur sugal yen kawula boten ngrasuka agama Islam. Wit kula puniki yekti Ratuning Dang Hyang tanah jawi. Momong marang anak putu. Sagung kang para Nata. Wus pinasthi sayekti pisahan”.
Intinya Sabdo Palon adalah “dedemit” pengasuh pemimpin tanah Jawa, daripada masuk Islam lebih baik berpisah dengan Brawijaya. Dan ia bersumpah akan bangkit lagi mengganti agama Islam. “Kula gantos Kang agami”, katanya.
Sabdo yang memasukkan banyak dedemit ke gedung DPR/MPR untuk memproteksi pelantikan menjadi fenomena baru yang memprihatinkan bangsa.
Semakin merenung, bisa-bisanya Pak Jokowi yang selalu bersemangat jadi imam Shalat dan Pak Ma’ruf Amin yang Kyai sampai sangat toleran dan terpapar oleh mistisisme. Kemusyrikan yang menguasai dan mengendalikan politik.
Rupanya aksi demo mahasiswa yang masif hendak dihadapi oleh para “dedemit” dari berbagai spesies dan genus. Pasukan TNI dan Polri yang berjumlah puluhan ribu kalah pamor dan efektif oleh pasokan dedemit di bawah komando Sabdo. Sungguh suatu pelecehan.
Sejarah akan mencatat inilah inaugurasi terhoror sepanjang sejarah. Pasca pelantikan bisa bisa komunitas dedemit akan terus ikut mengisi ruang Istana.
Sehingga suasana magis meliputi penjuru Istana itu. Saran saja untuk Pak Jokowi, contohlah Raja Brawijaya yang rela “diceraikan” dirinya oleh Sabdo Palon demi agama Islam.
Dunia mistik membuat Allah SWT tidak ridlo. Ulama, umat, dan kaum rasional akan melawan kemusyrikan dan kebodohan. Lengser keprabon merupakan sebuah keniscayaan.
Oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik, Tinggal di Bandung