KedaiPena.Com – Penulis novel Edelweiss Putih Krismarliyanti berharap agar buku yang ia tulis dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Semoga dari buku ini pembaca bisa mengambil pelajaran yang bermanfaat, untuk kehidupan sehari-hari bagaimana kita dapat berinteraksi dengan masyarakat, menjaga alam dan awareness. Untuk menjaga alam bukan hanya foto tetapi dengan action,” ujar Krismarliyanti kepada KedaiPena.Com, Minggu, (11/8/2019).
Novel Edelweiss Putih sendiri merupakan buku ketiga yang ditulis oleh Krismarliyanti. Proses menulis novel sendiri dilakukan sejak enam bulan lalu.
Krismarliyanti sendiri sudah melakukan kegiatan pendakian dan alam bebas sejak umur 14 tahun.
“Saya pernah menulis puisi lentera di tahun 2016. Untuk kumpulan cerpen ada Mahar ditahun 2017 karena sebelumnya saya di komunitas. Selain puisi dan kumpulan cerpen, kedua buku tersebut memuat artworks saya,karena selain menulis, saya pun melukis,” ungkap dia.
Krismarliyanti sendiri diminta oleh penggagas ide novel Edelweiss Putih Ressy Elang. Novel Edelweiss Putih yang ditulis oleh Krismarliyanti merupakan sebuah dummy sebelum buku tersebut diangkat ke layar lebar.
“Ressy memberikan kerangka tentang Edelweiss Putih yang dimana di cerita tersebut ada edukasinya dramanya. Edukasinya itu ialah hal yang wow buat kaum milenial. Makanya saya tertarik dengan edukasinya karena kebanyakan orang banyak kurang memperhatikan standar-standar pendakian contohnya menebang pohon atau persiapan ini dan itu,” tutur Krismarliyanti.
“Karena dalam cerita ini menarik bagaimana memadukan sebuah edukasi dengan sebuah cerita,” pungkas Krismarliyanti.
Novel Edelweiss Putih ini sendiri resmi di-‘launching’, Sabtu (10/8/2019) dan dijual secara resmi ke publik. Dalam ‘launching’ tersebut, turut diperkenalkan sejumlah pemeran yang bermain dalam film layar lebar Edelweiss Putih yang digagas oleh Ressy Elang.
Laporan: Ricki Sismawan