KedaiPena.Com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan nomor urut tiga pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024, pada Selasa,(14/11/2023), malam. KPU menetapkan nomor urut masing-masing dari pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024 tersebut.
Untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2. Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3.
Kebetulan dari tiga nomor urut capres-cawapres yang ditetapkan KPU RI tersebut sama seperti no urut parpol pengusung di Pemilu 2024. Diketahui, PKB memiliki nomor urut satu, Gerindra 2 dan PDIP 3 di Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah memandang jika penetapan nomor urut capres-cawapres ini tidak akan berdampak kepada elektoral tiga parpol pengusung utama yakni PKB, Gerindra dan PDIP.
Pasalnya, kata Dedi begitu ia disapa, memang partai utama pengusung seringkali mendapat imbas elektoral dari pengusungan capres-cawapres.
“Misalnya Pemilu 2019 suara terbanyak adalah PDIP dan Gerindra,” jelas Dedi, Kamis,(15/11/2023).
Dengan kondisi demikian, tegas Dedi, pada Pemilu 2024 ini bisa hal serupa akan terjadi pada parpol-parpol pengusung utama capres-cawapres.
Gerindra, PDIP, NasDem dan PKB punya peluang terdampak kenaikan elektabilitas imbas mengusung capres-cawapres yang merupakan kader atau tokoh dari parpolnya tersebut.
“Untuk itu di 2024 ini, bisa saja hal yang sama akan terjadi, PDIP, Gerindra, Nasdem dan PKB punya peluang terdampak kenaikan elektabilitas,” jelas Dedi.
Dedi menerangkan dampak elektoral itu terjadi lantaran faktor pengusungan capres-cawapres. Publik, lanjut dia, tidak memperhatikan nomor untuk pemilihan partai dan lebih mengingat soal gambar atau logo.
“Dampak itu tidak terkait nomor urut, tetapi karena faktor pengusungan capres-cawapres, dan publik seringkali tidak memperhatikan nomor untuk pemilihan partai, mereka lebih ingat gambar atau logo,” beber Dedi.
Sementara untuk parpol yang tak menempatkan kader atau tokoh sebagai capres-cawapres tidak akan bisa berbuat banyak.
Dedi memandang, para parpol tersebut hanya bisa fokus pada pemetaan di setiap dapil dan memanfaatkan tokoh berpangaruh yang dimiliki.
“Tidak banyak yang bisa dilakukan, mereka tetap fokus pada pemetaan di tiap dapil, memanfaatkan tokoh-tokoh berpengaruh yang dimiliki,” tandas Dedi.
Laporan: Tim Kedai Pena