KedaiPena.com – Indeks Dollar Amerika kembali menekan Rupiah dan mayoritas mata uang di Asia. Tercatat Rupiah bergerak pada Rp15.355 hingga Rp15.380 per Dollar Amerika pada Hari ini.
Hal ini tentunya patut diwaspadai dampaknya pada harga LPG. Mengingat pada perubahan APBN 2022 ini, berdasarkan Peraturan Presiden No.98 tahun 2022, asumsi kurs dipatok sebesar Rp14.450 per Dollar Amerika dan lebih dari 70 persen pasokan LPG RI berasal dari luar negeri.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan masih terus memantau pergerakan harga minyak mentah dan kurs dolar AS. Sehingga, perusahaan belum dapat memastikan apakah pada bulan November mendatang bakal melakukan penyesuaian harga LPG non subsidi ini.
Pasalnya, beberapa komponen untuk menghitung biaya produksi BBM dan LPG tersebut masih bergerak fluktuatif.
“Belum bisa kita pastikan, karena harganya minyak mentah, MOPS dan kursnya juga masih fluktuatif,” kata Irto pada media, Rabu (12/10/2022).
Impor LPG RI dalam satu dekade telah menunjukkan peningkatan tiga kali lipat hingga mencapai 6,34 juta ton pada 2021. Adapun porsi impor LPG pada 2021 telah mencapai 74 persen dari total kebutuhan, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan porsi impor LPG pada 2011, yang mencatat angka 46 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai impor LPG RI pada 2021 mencapai US$4,09 miliar atau sekitar Rp58,5 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per Dollar Amerika, meroket 58,5 persen dibandingkan nilai impor pada 2020 lalu yang tercatat US$2,58 miliar.
Laporan: Ranny Supusepa