KedaiPena.com – Direktur P3S, Jerry Massie menyebutkan Sri Mulyani adalah Menteri Keuangan yang paling buruk dalam sejarah pemerintahan di Indonesia.
“Paling hebat menteri itu di-era Soeharto. Ali Wardhana saat menjabat, ekonomi tumbuh 10 sampai11 persen. Marie Muhammad dia bikin ekonomi tumbuh 7,8 persen pada tahun 1996-1998. Setelahnya ada Radius Prawiro dan JB Sumarlin,” kata Jerry, Rabu (17/7/2024).
Era Habibie, paska kenaikan nilai tukar dollar, rupiah tercatat menguat 34,1 persen, dari Rp16.800 per Dollar Amerika pada 20 Mei 1998, menjadi Rp7.385 pada 20 Oktober 1999.
“Tapi menteri keuangan fenomenal adalah Rizal Ramli yang membuat ekonomi dari minus 3 persen tumbuh plus 4 persen jadi naik 7 persen,” ujarnya.
Jerry menilai Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan, buta pada makro, fiskal, mikro dan moneter.
“Jadilah seperti sekarang, defisit anggaran hampir Rp800 triliun, tahun depan harus lunas. Ini ekonomi default?” ujarnya lagi.
Fakta lainnya, yang dinyatakan Jerry sebagai alasan kegagalan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, yang menyentuh Rp16 400.
“Utang Rp18.400 triliun, naik 300 persen saat dia menjabat. Bisa dibilang hebat dari mana? Economic of growth mentok 5 persen,” kata Jerry lebih lanjut.
Bahkan ia menyatakan, seharusnya Sri Mulyani harus segera mundur, dengan alasan, negara memiliki utang besar dan permainan di Bea Cukai yang sangat masif.
“Ke depan Prabowo harus ambil menteri keuangan yang paham soal moneter dan fiskal serta mikro. Ada nama Royke Tumilaar atau Chatib Basri yang paham soal urusan moneter,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa