KedaiPena.Com – Saat penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN 2016), yang dibahas pada Oktober 2015, Partai Gerindra satu-satunya fraksi yang menyuarakan bahwa target penerimaan negara yang direncanakan terlalu optimis.
‘Warning’ ini telah diserukan dengan jelas, bahwa jika anggaran tidak direvisi, akan terjadi kekurangan pendapatan negara sebesar Rp275-300 triliun.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR Ahmad Muzani mengatakan, hal itu mendekati kenyataan. Faktanya, realisasi pendapatan negara dalam lima bulan pertama tahun 2016, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Baik penerimaan Negara dalam bentuk pajak dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Dia menyampaikan, Pemerintah harus lebih sungguh-sungguh dalam menyusun RAPBN. Sebab krisis pendapatan negara sungguh memprihatinkan.
“Setelah mempelajari perkembangan ekonomi nasional tahun ini, kita memperkirakan rata-rata pertumbuhan tahun 2016 tidak akan lebih dari 5,1 persen,” ujar dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara, nilai ekspor tahun ini diprediksi tidak akan lebih dari USD142 miliar atau yang terendah dalam 6 tahun sejak 2010. Dan transaksi berjalan memasuki tahun kelima defisit sejak 2012.
“Ini menempatkan kita semakin tergantung pada investasi asing dan pinjaman luar negeri. Daya beli masyarat anjlok, bahkan terpukul secara ekonomi. Walaupun pemerintah mengeluarkan 12 paket kebiijakan ekonomi, namun sampai saat ini, belum memberikan hasil yang signifikan,†tandasnya.
(Prw/Pit)