KedaiPena.Com – Penolakan Begawan Ekonomi Rizal Ramli terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan bully dari buzzer dan Ahokers.
RR begitu sapaan Rizal Ramli di-bully gara-gara bedah kinerja, track record Ahok dengan isu tidak pro ‘good governance’, tidak punya ‘corporate experiences’.
RR disebut ‘ngasal‘. Meski demikian, RR mengaku tidak peduli dengan bully dari para buzzer dan Ahokers tersebut.
“He he. Sebelum pada ngasal nyablak, RR yang pertama buka dan kritik tentang mafia migas, bahkan demo 30 ribu orang protes kenaikan BBM dan hapuskan mafia migas tahun 2008. Juga RR dan kawan-kawan yang bawa bukti-bukti kejahatan mafia migas ke Ketua KPK Abraham Samad. Kalian pada kemenong?” cuit RR dengan emoticon tertawa.
RR kemudian menyebut, saat menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya, dia mengundang rapat Kementerian LHK, KKP termasuk Pemprov DKI yang langsung dihadiri Ahok, membahas soal reklamasi di utara Jakarta.
“Ahok thanks kepada Menko Rizal Ramli. Sebelum rapat, Ahok di depan pers katakan, ‘saya akan dukung semua keputusan rapat DR. RR karena beliau hebat pengetahuan dan pengalamannya, dan saya kalah nekat dengan dia’. Besoknya ketemu taipan reklamasi, Ahok balik badan,” tutur RR.
“Yang begitu mau sikat mafia? Yang ada mah bakal maki-maki pegawai, sama mafia mah bakalan cincay. Kalau sekarang mah sopan bahasanya, begitu kuasa balik lagi adatnya,” lanjut Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini.
Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu angkat bicara kepada para pem-bully yang juga menuding RR gila jabatan.
Said Didu menyebutkan, RR itu orangnya punya pendirian yang kokoh. Seperti saat yang bersangkutan menjabat Komisaris Utama PT. Semen Gresik.
“Saya saksi tentang hal ini. Saat saya masih di BUMN, saya dapat tugas evaluasi Pak Rizal Ramli sebagai Komut PT Semen Gresik. Pak Rizal Ramli lebih memilih diberhentikan daripada disuruh “membebek”. Akhirnya diberhentikan,” kata Said Didu di akun Twitter @msaid_didu.
RR kemudian me-retweet pernyataan Said Didu itu dengan mengatakan, sebagai Preskom Semen Gresik Grup, dirinya berhasil menaikkan keuntungan dari Rp800 miliar menjadi Rp3,2 triliun dalam dua tahun.
Tapi karena RR menolak kenaikan harga BBM dan pimpin demo menolak kenaikan harga BBM, RR mengundurkan diri sebagai Preskom Semen Gresik Grup.
“Saya tegaskan hanya setuju (kenaikan harga BBM) jika mafia migas disikat dulu,” tandasnya.
Laporan : Muhammad Hafidh