KedaiPena.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang melakukan peminjaman uang guna membayar bunga utang. Sepatutnya hal ini menjadi tanggung jawab penuh menteri keuangan sebelumnya, Bambang Brodojonegoro, yang terlalu memasang target ambisius dalam penyusunan target APBNP 2016.
Demikian dikatakan oleh, politisi Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDIP), Darmadi Durianto saat ditemui KedaiPena.com di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8).
“Pemerintah harus hati-hati jangan kembali menambah utang kembali. Ini akan menjadi satu langkah yang salah dari pemerintah jika kembali mengutang,” tuturnya.
Selain itu, politisi PDIP ini juga menyalahkan Pemerintah yang terlalu ambisisus dengan proyek-proyek pembangunan. Sehingga menyebabkan melesetnya target pendapatan pemerintah.
“Dan terpaksa kembali memangkas penerimaaan dan pengeluaran APBNP 2016,” dia menyayangkan.
“Asal muasalnya adalah penyusunan target yang tidak benar dan terlalu ambisius yang dilakukan oleh menteri keuangan sebelumnya, Bambang Brodojonegoro. Masa negara kita mau melakukan pemotongan sampe APBNP kelima sih,” jelas Darmadi.
Jika terus mengandalkan utang, maka kemampuan untuk membayar akan terus menurun dan bisa menyebabkan negara ‘kolaps’ serta membuat reputasi Indonesia akan turun.
“Dan seharusnya, menteri keuangan saat itu Bambang Brodjonegoro tidak terlalu ambisius dalam penyusunan. Dan seharusnya bisa memberitahu Presiden. Jangan ABS (asal bapak senang). Maka ke depannya, sebenarnya harus realitis dan terukur,” tandasnya.
(Prw)