KedaiPena.Com- Partai NasDem angkat bicara soal pernyataan Kepala BP2MI yang juga Ketua Barikade 98 Benny Rhamdani soal permintaan izin perang kepada pengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Partai pimpinan Surya Paloh tersebut mengingatkan soal hukum yang menjadi pilar demokrasi.
“Kita hidup di negara hukum, hukum jadi pilar kita berdemokrasi,” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Rabu,(30/11/2022).
Willy pun mengingatkan, soal pentingnya menaati aturan bermain atau the rule of the game. Willy menegaskan, jika hal itu tidak dikedepankan maka semua akan menjadi koboy dan tukang tembak.
“The rule of the game, kalau gak jadi koboy semua, jadi tukang tembak semua. Saya itu gak denger betul Benny Rhamdani nanti saya dengar lagi deh,” papar Willy.
Dalam konteks ini, Willy mengakui mengkriminalisasi seseorang juga berbahaya. Willy mengatakan, bahwa mengkriminalisasi seseorang merupakan tindakan orang kalap.
“Itu orang kalap, kan kekuasaan bagaimanapun dibatasi hukum. Tidak bisa asal. Berbeda bukan berati bermusuhan, orang berbeda wajar saja, apakah kita akan mengulang sejarah masa lalu dengan orang berbeda lalu ditangkap, enggak, kan kita gak ingin,” papar Willy.
Willy berharap, agar penegakan hukum di tanah air dapat menjadi panglima. Jangan kemudian, kata Willy, institusi hukum juga dijadikan instrumen kekuasaan.
“Kita tetap harus harus itu marwah mereka demokrasi lahir sebagai ekspresi negara hukum. Kita anggap aja Benny Rhamdani lagi meracau,” pungkas Wakil Ketua Baleg DPR RI ini.
Laporan: Tim Kedai Pena