KedaiPena.Com – Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menilai kesempatan Presiden Joko Widodo (Jokowi ) saat menjadi Imam salat dzuhur, dengan Presiden Ashraf Ghani dan ulama Afghanistan menjadi makmumnya merupakan hal yang bagus sebagai bentuk pencitraan.
Tidak terima dengan pernyataan tersebut, Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, menilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sebagai orang yang sentimen.
“Orang sentimen itu berfikirnya seperti sumbu pendek. Semua yang dilakukan orang lain yang tidak bisa dia lakukan selalu dianggap pencitraan,” ujar Irma saat dihubungi oleh wartawan, Selasa (28/1/2018).
Irma menjelaskan, bahwa kesempatan Presiden Jokowi menjadi imam lantaran diundang dan diminta. Irma malah mengaku aneh hal tersebut disebut pencitraan.
“Pak Jokowi diundang dan diminta jadi Imam sholat kok disebut pencitraan. Menurut saya oposisi yang produktif dan cerdas itu yang bicara dan kerja untuk rakyat, bukan melulu menyerang dengan politik praktis semata,” beber dia.
“Politisi cerdas tahu apa yang harus dikomentari dengan politik praktis dan mana yang harus gunakan politik etis. Kalau kritik import sih oke. Kalau orang jadi imam dibilang pencitraaan itu keterlaluan,” tandas Anggota Komisi IX DPR RI.
Laporan: Muhammad Hafidh