KedaiPena.Com- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Mohammad Haerul Amri berharap, siapapun yang terpilih sebagai Rais Aam dan Tanfidziyah atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dapat merangkul yang lainnya.
Ia mengingatkan, jika politik NU adalah politik negara yang merangkul semua kekuatan politik, berpijak pada pluralisme, toleransi serta menghormati kebhinekaan.
“Kita ingin usai muktamar tidak ada lagi perpecahan. Semua bersatu padu untuk umat dan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Haerul kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).
Kini mengerucut tiga nama bakal calon Ketua Umum PBNU. Diantaranya, KH Said Aqil Siradj, KH Dr As’ad Said Ali, dan KH Yahya Cholil Staquf.
Wakil Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menilai, para tokoh yang masuk dalam nominasi calon ketua umum PBNU merupakan figur terbaik. Sebab itu, siapapun yang terpilih harus dihormati dan ditaati seluruh pihak.
“Kader NU yang menjadi peserta muktamar diharapkan mampu bermusyawarah dan mencari solusi atas berbagai permasalahan umat dan bangsa,” ucapnya.
Ke depan, Haerul menginginkan terjalin sinergitas antara NU dengan NasDem. Sebab, NasDem dapat menjadi penyalur dan penghubung misi NU, yang tergambar nyata melalui program, struktur dan platform.
“Partai Nasdem sebagai salah satu kekuatan nasional sangat ideal bermitra dengan NU, baik terkait urusan nasional yakni kerakyatan atau keumatan. Juga urusan internasional yaitu politik bebas aktif, demi terwujudnya misi besar NU membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin,” tukasnya.
Laporan: Sulistyawan