KedaiPena.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Sugeng Suparwoto mengatakan pihaknya tetap berpositif thinking atas pernyataan Presiden Joko Widodo ketika bertemu para pimpinan redaksi dan konten kreator di Istana Negara.
Walaupun, hal itu dinilai akan memunculkan kekhawatiran besar dari banyak pihak seperti kaum intelektual dan sebagainya, yang memikirkan tentang moral politik yang baik. Menurut dia seharusnya presiden tak cawe-
“Sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara kedudukan Presiden Joko Widodo dalam konteks politik harus netral sesuai yang dituangkan dalam amanah konstitusi,” kata Sugeng, dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).
Ia menyatakan jika tidak netral di perhelatan Pemilu maka akan membuat aparat negara tidak netral.
“Mudah-mudahan pernyataan itu ya semata-mata pernyataan yang sifatnya emosional karena ingin terus berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mudah-mudahan itu konteksnya. Jadi positif thinking, kami tetap positif thinking,” ucapnya.
Sugeng juga menyatakan sebagai presiden aktif, secara de jure dan de facto Presiden Jokowi harus menjaga koridor dan tidak intervensi.
“Karena konstitusi Indonesia jelas mengamanatkan presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara kedudukannya dalam konteks politik harus netral,” ucapnya lagi.
Ia berharap apa yang disampaikan Presiden Jokowi bukan bentuk political fear atau menyebar ketakutan sehingga setiap insan politik, baik itu institusi ataupun kelembagaan politik tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi politiknya secara baik, misalnya bagaiamana partai politik punya otoritas untuk menentukan kebijakan politiknya masing-masing.
“Mudah-mudahan statement itu tidak menabur ketakutan politik. Ketidaknetralan kepala negara dalam kontestasi Pilpres merupakan langkah mundur dalam demokrasi. Dia pun berharap Pemilu kali ini dapat menjadi pesta demokrasi yang substansial di mana adanya adu gagasan bukan sekadar semata-mata demokrasi prosedural,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa