KedaiPena.Com– Partai NasDem menilai wajar sikap tegas Presiden RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto yang meminta memberikan peringatan kepada anggota Kabinet Merah Putih jika tidak mendukung program makan bergizi gratis agar keluar dari pemerintahan.
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengingatkan program makan bergizi gratis merupakan janji Presiden Prabowo kepada rakyat Indonesia.
Hermawi mendukung penuh peringatan Presiden Prabowo kepada para menteri di kabinet Merah Putih soal program makan bergizi gratis.
“Makan bergizi itu kan janji presiden kepada rakyat. jadi wajar kalau beliau inginkan agar semua kekuatan pendukung beliau mendukung program itu. Jadi semua harus mendukung,” tegas Hermawi kepada Kedai Pena, Jumat,(25/10/2024).
Hermawi memastikan Partai NasDem sendiri akan menggerakkan seluruh kadernya untuk memberikan dukungan atas program makan bergizi Presiden Prabowo.
Hermawi menegaskan dukungan Partai NasDem kepada program makan bergizi gratis juga akan dilakukan oleh kepala daerah dan pengusaha yang berasal dari parpol pimpinan Surya Paloh tersebut.
“Kita ikut menggerakkan seluruh kader nasdem untuk memberi dukungan atas program makan bergizi termasuk para kepala daerah dan pengusaha yang kader NasDem,” pungkas Hermawi.
Sebelumnya, Prabowo mengharapkan jajaran Kabinet Merah Putih sepemahaman dengannya bahwa program makan bergizi gratis merupakan bagian dari kebangkitan bangsa Indonesia. Dia meminta anggota kabinet yang tak sepakat untuk hengkang.
“Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategis. Yang tidak mendukung hal ini, silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin,” kata Prabowo dalam sidang kabinet yang digelar di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (23/10/2024).
Prabowo menyebut telah meminta Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dan semua kementerian/lembaga untuk bergerak cepat, tepat sasaran, serta terukur. Dia mengaku mendengar beberapa tokoh meragukan kemampuannya untuk melaksanakan program tersebut.
“Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam satu minggu, dua minggu atau tiga bulan. Tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman, tapi kita bisa berhitung kita bisa mengelola kita bisa alokasi dana kita bisa kerahkan sumber daya,” kata eks Menteri Pertahanan itu.
Laporan: Muhammad Hafidh