Artikel ini ditulis oleh AJ Purwanto, Pegiat Lingkungan, Jurnalis Senior.
Ratusan pohon ficus aneka jenis ditanam di Telaga Wotawati, Kel. Jerukwudel, Kapanewon Girisubo, Gn Kidul hari ini (Sabtu, 9 Maret 2024). Empat hari sebelum penanaman, dilakukan penebaran benih ikan nila sekitar 1000 ekor. Dua telaga lain akan menyusul untuk ditanami ficus, yaitu Telaga Guntur dan Embung Rancak.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program Nandur Tuk, Memetri Tuk; yang diinisiasi dan dimotori oleh Sekolah Ekoliterasi ‘Hangrukti Bumi Lestari’ dan Sekolah Air Hujan ‘Banyubening’. Penanaman dilakukan bersama-sama dengan masyarakat dan karangtaruna Desa Jerukwudel, yang dikoordinir oleh mas Gunawan.
Dengan luas sktr 25×150 meter persegi, dan kedalaman rata-rata 5 meter, Telaga Wotawati dapat mencukupi kebutuhan untuk 4 padukuhan (Dompol, Bendo, Karanggede A dan Karanggede B) di Desa Jerukwudel, selama beberapa bulan terutama di musim kemarau. Menurut mas Gunawan, sebelum dilakukan pengerukan, lapisan lumpur (lendut) di dasar telaga dapat setinggi paha orang dewasa. Lapisan lumpur ini membuat dasar telaga menjadi kedap air, sehingga air tidak mudah hilang melalui celah-celah di dasar telaga.
Yang menarik dari masyarakat di sekitar Telaga Wotawati adalah kekompakannya. Meskipun sebagian besar pemuda bekerja dan sehari-hari berdomisili di luar kota, tetapi setiap ada kegiatan desa atau warga (bersih desa, nikahan, warga ada yang meninggal dunia) mereka akan pulang. Solidaritas sosial masih hidup dengan baik.
Kegiatan menanam ficus di sekitar telaga diharapkan dapat memberikan banyak dampak positif bagi warga Jerukwudel, khususnya warga pedukuhan di sekitar telaga. Dengan 5M (menanam, menjaga, merawat, melestarikan, melindungi) agar kedepan nanti anak keturunan tidak akan kesulitan air dan menumbuhkan empati kesadaran kepada alam itu sendiri.
Sabtu, 9 Maret 2024
[***]