KedaiPena.com – Munculnya tiga bacapres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, memunculkan wacana baru. Yakni, siapa bakal calon wakil presiden yang akan menemani tiga nama yang disebut sebelumnya.
Direktur Rumah Politik, Fernando Emas menyatakan komunikasi dan terbentuknya koalisi pengusung pasangan capres dan cawapres masih sangat dinamis.
“Termasuk partai politik yang sudah membangun kesepakatan koalisi, masih sangat mungkin terjadi perubahan. Karena masih belum terjadi kesepakatan siapa sosok capres dan cawapres yang akan diusung,” kata Fernando, Minggu (7/5/2023).
Melihat calon presiden yang saat ini ramai dibicarakan, Fernando menilai setiap Capres masih memiliki peluang yang sama. Terutama jika pendampingnya mampu menambah peluang paslon tersebut untuk menaikkan elektabilitas-nya.
“Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan sebagai cawapres, sangat mungkin dipasangkan dengan sosok yang dianggap sebagai representasi dari Nahdlatul Ulama. Sangat besar peluang GP berpasangan dengan ET karena dianggap merupakan representasi dari NU,” ucapnya.
Ia mengungkapkan Prabowo Subianto juga masih menganggap penting menggandeng sosok yang dekat dengan tokoh kelompok agama Islam menjadi pendampingnya sebagai cawapres pada pilpres 2024.
“Sampai saat ini masih Muhaimin Iskandar yang memiliki peluang mendampingi Prabowo Subianto pada pilpres 2024. Namun, Prabowo Subianto masih tetap melakukan kalkulasi siapa sosok yang tepat mendampinginya pada pilpres yang akan datang,” ucapnya lagi.
Untuk memperbesar peluang Anies Baswedan, lanjutnya, dapat dipasangkan dengan cawapres yang dianggap representasi dari kelompok nasionalis.
“Anies Baswedan membutuhkan sosok nasionalis dan yang mampu memenuhi kebutuhan biaya untuk pilpres. Airlangga bisa saja salah satu yang dapat dipertimbangkan oleh Koalisi Perubahan untuk mendampingi Anies,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa