KedaiPena.Com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang digelar di Convention Hall Dyandra Santika Hotel, Medan Selasa (18/4) ribut dan tak tertib.
Pasalnya saat penyampaian materi pembangunan oleh salah satu narasumber, sebagian besar dari peserta yang hadir justru berbincang kelompok. Kursi yang disediakan juga jauh lebih sedikit dari jumlah peserta, akibatnya banyak dari peserta tak duduk di lantai.
Pantauan wartawan, suara dari pemateri yang disampaikan melalui pengeras suara kalah kuat dengan riuh suara peserta Musrenbang. Apa yang disampaikan pemateri terdengar sangat kecil kemungkinan dapat dipahami dengan kondisi yang ribut tersebut.
Sementara sebagian lainnya, juga terlihat sibuk memainkan ponsel masing-masing. Dan hanya sebagian kecil yang terlihat menyimak materi dari narasumber.
Seorang pengunjung bernama Muktar mengaku kondisi ini membuat pengunjung yang lain merasa tidak bisa mengikuti kegiatan Musrenbang yang merupakan perencanaan pembangunan di Sumatera Utara.
“Suasananya sangat tidak kondusif, pesertanya tidak tertib, semua justru musyawarah masing-masing di mejanya, jadi bingung mana yang mau didengar,” sebutnya.
Dirinya juga merasa kesal, karena seolah rencana pembangunan yang diperuntukkan bagi masyarakat, disusun dengan kurang serius. Sebab, untuk perencanaan diperlukan keseriusan dari pemerintah. Menurut ia, ketika para Aparatur Sipil Negara (ASN) saja tidak tertib, maka akan sulit untuk memperbaiki kinerja pemerintahan.
Selain itu, kekesalan juga disampaikan salah satu undangan bernama Irwan yang mengaku hadir bersama dengan rekan lainnya dari satu lembaga bentukan pemerintah. Dirinya dan ratusan orang lainnya yang berada di dalam ruangan terpaksa berdiri karena tidak ada kursi yang tersedia lagi. Padahal, harusnya ada batasan dan ketentuan dari pantitia.
“Kalau panitianya sendiri tidak siap, bagaimana Musrenbang begini. Masak jadi seperti pasar saja. Ada yang duduk di kursi, ada yang duduk di lantai dan ada yang berdiri karena tidak dapat tempat duduk,” katanya.
Irwan mengaku pesimis dengan perencanaan yang dilakukan melalui Musrenbang akan berjalan baik dan sesuai kebutuhan masyarakat. Karena menurutnya, aparatur negara yang harusnya menjadi contoh baik, justru menunjukkan sikap yang kurang tertib. Padahal kehadiran mereka merupakan tugas kedinasan yang mewakilkan masing-masing daerah se-Sumut.
Laporan: Iam