KedaiPena.Com- Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu Muslim Arbi menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pengkhianatan kepada reformasi 1998 dengan merestui Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Muslim Arbi mengingatkan bahwa semangat dari reformasi 1998 ialah anti korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN. Namun demikian, Jokowi secara nyata mengkhianati semangat dari reformasi 1998 dengan merestui Gibran Rakabuming.
“Jokowi minimal telah khianati reformasi 1998 secara nyata selain mengkhianati konstitusi yang dilahirkan dari semangat anti KKN,” kata dia, Senin,(30/10/2023).
Muslim Arbi menekankan, bahwa selama ini Presiden Jokowi juga tidak mempunyai andil atas gerakan mahasiswa dan rakyat dalam reformasi 1998. Jokowi, kata Muslim Arbi, malah diuntungkan dari hasil reformasi yakni diusung oleh PDIP sebagai Walikota hingga Presiden 2 periode.
“Jokowi tidak punya andil dalam gerakan mahasiswa dan rakyat pada reformasi 1998. Jokowi di untungkan oleh PDIP yang mengawal nya menjadi Walikota, Gubernur hingga presiden 2 periode,” tegas dia.
Muslim Arbi juga mengaku kecewa dengan diamnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang gagal mencegah perusakan kepada demokrasi dan konstitusi pasca majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo.
“Ironisnya, Megawati dan PDIP diam saja.
Tidak nampak keseriusan mereka mencegah perusakan pada demokrasi dan konstitusi,” jelas Muslim Arbi.
“Bahkan pengrusakan pada prinsip partai dan wibawa ketua umum partai mereka yang selama ini bersikap tegas menjaga aturan partai,” tambah Muslim ArbiZ
Dengan demikian, tegas Muslim Arbi, wajar jika publik saat ini mempertanyakan, sikap PDIP sebagai partai yang selama ini dikesankan ideologis. Muslim Abri menyindir PDIP seperti parpol lainnya.
“Sama saja dengan yang lain,” tandas Muslim Arbi.
Laporan: Tim Kedai Pena