BAGAIMANA kita membaca keinginan Sultan Tidore Husain Sjah agar Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Dr Rizal Ramli sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019, untuk memimpin Indonesia menjadi lebih baik, mengejar berbagai ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia ?
Setidaknya ada enam dasar yang melatari keinginan baik Sultan Husain Sjah tersebut:
1. Tidore khususnya, atau Kawasan Timur Indonesia pada umumnya, saat ini membutuhkan figur dengan tipe operational leadership untuk mewujudkan orientasi pembangunan Presiden Jokowi yang tidak Javasentris.
Terbukti dengan gencarnya prioritas pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut dan perhatian presiden yang sangat mendalam terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
2. Legacy dan jejak prestasi Dr Rizal Ramli saat menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya di Kawasan Timur Indonesia sangat banyak, dan hingga kini masih banyak yang harus diteruskan.
Antara lain salah satu dari Sepuluh Destinasi Wisata Nasional, yaitu Morotai, ladang gas abadi Masela, pembangunan pusat pelelangan ikan terbesar di Asia, peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, dan masalah-masalah substansi lainnya di kawasan dimaksud.
3. Tradisi intelektual, integritas, dan sikap nasionalistik yang dulu ditunjukkan oleh para tokoh dari Kawasan Timur Indonesia saat ini terefleksikan di dalam diri Dr Rizal Ramli.
Seperti kita ketahui Kawasan Timur Indonesia telah banyak melahirkan tokoh-tokoh besar mulai dari Dr Latuharhary, Dr Siwabessy, Profesor Latumenten, JE Leimena, hingga para Sultan Tidore yang gagah berani melawan kolonialisme, termasuk di antaranya Sultan Saifuddin yang oleh Belanda disebut Sayfoedin Van Tidore.
4. Rasa nasionalisme, kesetiaan, dan keberanian para Sultan Tidore dan rakyat Tidore sangat besar kepada NKRI.
Tidore adalah Kesultanan kedua setelah Kesutanan Jogjakarta yang menyatakan setia dan menyatakan bergabung menjadi bagian dari NKRI pasca kemerdekaan RI, yaitu pada tahun 1950.
5. Kawasan Timur Indonesia, termasuk Tidore, memiliki banyak local wisdom, budaya, serta peradaban yang tinggi, terutama peradaban laut.
Kesultanan yang didirikan pada tahun 1081 ini banyak mewarisi tata nilai yang belum tergali. Peradabannya tumbuh lebih awal dibandingkan dengan peradaban beberapa negara Eropa.
6. Integritas, kompetensi, track record, dan reputasi Dr Rizal Ramli, baik sebagai semasa menjadi pejabat maupun tokoh pergerakan, sudah teruji, sehingga sejalan dengan Nawa Cita dan keinginan untuk mewujudkan Tri Sakti sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo.
Oleh Arief Gunawan, Wartawan Senior