KedaiPena.Com – Pemerintah berpikir bisa memulai kegiatan ekonomi di saat pandemi Covid-19 masih masif dan belum menurun. Ini adalah cara berpikir linier yang keliru dan berbahaya.
Demikian dikatakan politisi Partai Demokrat Taufiqurrahman kepada KedaiPena.Com, ditulis Minggu (10/5/2020).
“Hal itu diistilahkan dengan ‘hidup berdampingan dan berdamai dengan virus Covid-19’, seperti disampaikan oleh Presiden Jokowi,” kata dia.
Padahal, lanjutnya, kalau pun kegiatan ekonomi tetap dipaksakan di tengah pandemi Covid-19 masih tinggi, ibarat mendorong mobil berbadan besar yang sedang mogok. Sebuah pekerjaan yang sia-sia dan sulit.
‘Yang pasti investor dari luar negeri belum akan mau masuk ke Indonesia, mereka akan berpikir berkali-kali untuk masuk ke tanah air di saat pandemi Covid-19 masih belum sepenuhnya hilang,” tegas dia.
Dan bisa dipastikan produksi dalam negeri pun tetap masih akan melambat. Sementara subsidi atau bantuan sosial akan menjadi beban terbesar karena anggaran negara semakin menipis.
“Saya tidak bisa membayangkan apabila kita memaksakan kegiatan ekonomi di tengah pandemi, ini justru bisa melahirkan potensi gelombang kedua (‘second wave’) pandemi Covid-19,” dia melanjutkan.
“Jika ini terjadi, maka akan jauh lebih berbahaya dan melahirkan bencana yang lebih besar dari gelombang yang pertama,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi