KedaiPena.Com – Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) 2015-2020 Soenarso mengatakan, bahwa subsidi bukan sebuah cara untuk mensejahterakan rakyat.
Menurutnya, yang diharus dilakukan ialah memberikan lapangan kerja kepada sektor pertanian. Hal ini, kata dia, lantaran sektor pertanian yang memberi peluang terbesar.
Hal itu disampaikan oleh Soenarso dalam munas III PISPI yang di selenggarakan di Briliant Center Gedung BRI II Jakarta Pusat. Munas ini dilakukan secara hibrid dengan kombinasi model daring bagi pengurus wilayah.
“Sesuai konsep dan gagasan Prof. Arief Satria, di era kekinian, pertanian 4.0 menjadi solusi, pertanian yang integratif, inklusif, presisi dan berkelanjutan,” kata dia, Kamis, (24/12/2020).
Di masa pandemi seperti saat ini, lanjut dia, sektor pertanian juga semakin terasa vital dan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap paparan covid-19.
“Tubuh butuh asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Komoditi pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi jawaban atas ini,” papar dia.
Munas III PISPI juga merumuskan tiga program utama sebagai agenda strategis yaitu, konsolidasi internal, konsolidasi eksternal dan advokasi kebijakan.
“Bagi sebagian pengurus pusat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta terlebih dahulu dilakukan test swab anti-gen,” kata Ketua Steering Commite Munas III PSPI Kamhar Lakumani terpisah.
Munas III PISPI berhasil menghantarkan peralihan kepemimpinan secara demokratis dengan musyawarah dan mufakat dari Ketua Umum masa bakti 2015-2020 Ir. Soenarso, M.Si yang juga Direktur Utama BRI menjadi kepemimpinan kolektif dalam bentuk Presidium BPP PISPI 2020-2025.
masing-masing Presidium dipimpin oleh Dr. Ir. Agus Ambo Djiwa, Bupati Pasangkayu dua periode yang juga dan Ketua Komite Ad-Hoc Percepatan Pembangunan Persepakbolaan PSSI, Presidium lainnya Ir. Catur Budi Harto, MM.
Ada pula nama, Wakil Direktur Utama BRI dan Dr. Jamhari, SP. MP, Dekan Fakultas Pertanian UGM.
“Perubahan bentuk kepemimpinan ini sebagai respon terhadap dinamika sektoral dan proyeksi atas tantangan pembangunan pertanian dan peran strategis sarjana pertanian kedepan.
Ini adalah pilihan sadar yang diterima secara aklamasi sesuai tema Munas III,” imbuh Kamhar.
Kamhar yang juga merupakan Presidium Sidang dan menjabat sebagai Tim Formateur Munas III mengatakan, kolaborasi dan sinergi pembangunan pertanian serta kesejahteraan petani sangat presidium.
“Agar organisasi kedepan semakin dinamis, adaptif, dan responsif sehingga kontribusi PISPI semakin terasa dan berpengaruh dalam pembangunan pertanian,” tutur Kamhar.
Rangkaian kegiatan Munas diawali dengan webinar yang menghadirkan Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo dan Dedi Mulyadi yang merupakan Pimpinan Komisi IV DPR RI.
Mengisi dalam munas III Prof. Dr. Arief Satria, M.Si Rektor IPB/Ketua Dewan Pakar PISPI dan Budi Setyarso (Pimred Tempo).
“Dalam forum ini terbangun kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama antar lembaga. Mentan akan membuka pintu dan memberi kesempatan bagi PISPI menjadi mitra strategis sampai di daerah,” papar Kamhar.
Munas juga merumuskan beberapa rekomendasi, agar pemerintah serius dan sungguh-sungguh membangun pertanian.
“Sektor ini terbukti handal mampu melewati berbagai terpaan badai krisis dengan selamat. Dikala sektor lain mengalami kontraksi, pertanian tetap memiliki pertumbuhan positif,” demikian Kamhar.
Laporan: Muhammad Hafidh