KedaiPena.Com – PDI Perjuangan (PDIP) mulai berhenti memainkan narasi yang menyecar keluarga Jokowi setelah Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Presiden bisa maju menjadi wakil presiden usai putusan Mahkamah Konstitusi. PDIP kini kembali mencoba merapatkan diri dengan Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memandang, perubahan sikap PDIP dilandasi lantaran elektabilitas pasangan capres Ganjar Pranowo tergerus oleh Prabowo Subianto yang memaikan kampanye sebagai penerus Jokowi.
“PDIP menyadari jika elektabilitas Ganjar tergerus oleh Prabowo yang selama ini juga memainkan kampanye penerus Jokowi,” kata Dedi, Minggu (17/12/2023).
Dedi mengakui, perubahan sikap dan narasi tersebut juga dilandasi ketidaksanggupan Ganjar untuk merebut ceruk suara capres Anies Baswedan dengan mengkritik Jokowi. Dedi menilai, memperebutkan ceruk suara Anies akan jauh lebih kecil porsinya dibanding dengan Prabowo.
“Ganjar tidak mungkin berebut ceruk suara Anies dengan mengkritik Jokowi, akan jauh lebih kecil porsinya dibanding berebut porsi dengan Prabowo yang memang masih cukup besar,” jelas Dedi.
Selain itu, kata Dedi, Jokowi dimungkinkan akan gunakan kekuasaan untuk membantu Prabowo. Salah satunya, lanjut Dedi, ialah dengan mengucurkan program Bansos di masa mendekati Pilpres.
“Untuk itu peluang Prabowo mendulang suara signifikan cukup besar. Ganjar bisa saja melihat peluang itu, berusaha agar Prabowo tidak sendirian dalam mengeruk pengaruh Jokowi,” beber Dedi.
Dedi tak menampik bila elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo semakin tergerus lantaran memakai narasi untuk menyerang Presiden Jokowi beserta keluarganya. Ganjar dan PDIP semakin tertinggal dalam sejumlah rilis survei.
“Tentu saja, terlebih dalam survei Ganjar dan PDIP kian tertinggal,” tandas Dedi.
Laporan: Muhammad Lutfi