KedaiPena.Com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapan soal pernyataan ahli filsafat Rocky Gerung yang menyebut bahwa ‘kitab suci itu fiksi’ sehingga menimbulkan polemik.
Sekjen MUI Pusat Dr. Anwar Abbas angkat bicara soal ini. Anwar berpendapat apa yang dibicarakan oleh Rocky Gerung soal fiksi dengan kitab suci sangatlah jauh.
Anwar pun mendefiniskan, bahwa karya atau cerita fiksi adalah karya dan atau cerita yang dibuat oleh si penulisnya berdasarkan imajinasinya dan dibuat oleh penulisnya tidak harus berdasarkan fakta.
Oleh karena itu, kata Anwar, cerita atau fiksi lebih bersifat imajinatif serta terwujud dan tidak terwujudnya. Apa yang diceritakan dalam cerita fiksi tersebut adalah tidak bisa dipastikan.
“Apa yang dia ceritakan dalam cerita fiksi itu bisa terjadi tapi bisa juga tidak terjadi karena yang dia sampaikan itu bukanlah sesuatu yang bersifat alhaq yaitu sesuatu yang pasti benarnya dan atau pasti akan terjadinya,” kata dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, ditulis Sabtu (14/4/2018).
Kemudian, bagaimana dengan sikap dan pandangan Rocky Gerung itu bila dilihat dari perspektif ajaran Islam? Anwar mengatakan, Rocky Gerung tidak menyebut kitab suci Al Quran itu adalah fiksi. Rocky Gerung hanya mengatakan kitab suci.
“Misalnya cerita tentang surga dan neraka jelas-jelas tidak bisa dimasukkan ke dalam. Cerita itu dari Allah SWT maka dia tidak fiksi tapi wahyu yang kebenarannya adalah bersifat pasti,” tutur Anwar.
Laporan: Muhammad Hafidh