Artikel ini ditulis oleh AJP. Rimbawan, Pegiat Lingkungan.
Dalam muhibah, terkandung pengertian bahwa perbedaan, baik itu dalam bentuk agama, suku, atau budaya, bukan menjadi hambatan untuk menjalin hubungan yang baik. Sebaliknya, muhibah menjadi pangkal tolak untuk membangun kebersamaan yang kuat dan menghargai keunikan masing-masing individu atau kelompok.
Selain itu, muhibah seringkali diasosiasikan dengan konsep persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, menciptakan pondasi yang solid untuk membangun negara yang kokoh, di mana setiap warga negara berhak menjalani kehidupan dengan penuh toleransi serta sikap terbuka terhadap perbedaan.
Pagi ini, adik-adik Al Hikmah Joglo berkunjung bersilaturahmi ke Masjid Al-Ihsaan Inna Grand Bali Beach yang beralamat Jalan Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227.
Dalam “Muhibah Keberkahan Shubuh” membangun generasi untuk memahami akan syariat yang Allah SWT turunkan. Tidak malas menjalankan perintah Allah SWT, dan menjalankan sunah Nabi Muhammad SAW.
Ada tiga upaya yang harus diperbaiki terlebih dulu dari generasi milenial saat ini. Pertama, generasi milenial harus mampu mengupayakan tegaknya tiang agama. Kedua memiliki semangat dan tekad kuat mempelajari syariat Islam. Ketiga, memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
Poin pertama harus mampu mengupayakan tegaknya tiang agama. Tiang agama umat Islam ialah salat. Hal ini berdasarkan sebuah hadis Nabi yang berbunyi, “Pangkal atau pokok semua urusan adalah Islam, dan yang menjadi tiang atau penopang tegaknya Islam ialah salat fardu 5 waktu, sedangkan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah.” (H.R. Buhkari dan Muslim).
Dalam program ini mampu memberikan energi positif dan kebiasaan bangun pagi dengan disiplin, memberikan ketepatan dalam beribadah 5 waktu. Serta menjalin silaturahmi dan bertukar informasi kebaikan dari Jamaah Al Hikmah Joglo dan Al ihsaan Sanur Bali. Harapan program ini mampu mencetak Generasi emas yang cerdas, Kreatif mandiri, dan pastinya Akhlakul Karimah.
Akhir-akhir ini banyak Bullying (perundungan, kekerasan, pembulian) yang harus di tekan jangan sampai terjadi lagi. Program inilah menjadikan adik-adik untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjalankan kehidupan sehari hari seperti apa yang Rosulullah SAW jalani selama hidupnya. Berbakti kepada kedua orang tua untuk selalu mencintai dan menyayanginya. Semoga Jamaah di masjid-masjid seluruh Indonesia mencontoh dan berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khairat).
Dalam menjalani kehidupan, seorang Muslim harus memperhatikan hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal ‘alam. Tiga perkara ini bernilai ibadah dan merupakan misi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Allah SWT menekankan hal ini dalam surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Sanur, 26 Mei 2024
[***]