KedaiPena.com – Banyaknya keluhan dari para pemudik, khususnya di Pulau Jawa, menunjukkan bahwa pemerintahan Jokowi telah gagal total dalam manajemen mudik tahun 2016 ini. Begitu kata ‎Direktur Center For Budget Analysis‎ Uchok Sky Khadafi mengamati suasana mudik 2016.
Uchok bahkan mendesak kepada pejabat yang bertanggung jawab mengurusi mudik 2016 untuk mundur dari jabatannya.‎
“Mereka telah terbukti secara nyata gagal total dalam mengorganisasi pemudik tahun 2016,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (5/7).
Uchok mengatakan, berpuluh-puluh jam rakyat yang ingin mudik ke kampung halaman selalu terjebak di kemacetan dan tak jelas kapan berakhir. Parahnya, negara sama sekali tidak hadir di tengah kemacetan berpuluh-puluh jam tersebut.Â
“Janji Jokowi di bawah kepemimpinannya Negara akan hadir dalam persoalan rakyat terbukti hanyalah pepesan kosong,” ujarnya.‎
Kerugian rakyat para pemudik tak terhitung lagi. Seperti penggunaan BBM yang boros. Bila diasumsikan mobil saja yang berjumal sebanyak 2, 4 juta, maka bisa menghabiskan alokasi anggaran untuk beli bensin sebesar Rp1,3 triliun perhari. Belum lagi uang transportasi yang membengkak dan kesehatan para pemudik yang terganggu.Â
“Semestinya ini menggugah pemerintah untuk ‎hadir. Namun harapan itu sia-sia. Rakyat seperti tak punya pemerintah. Ini benar-benar pemerintahan autopilot,” sambungnya.‎
‎Uchok melanjutkan, alokasi anggaran dari APBN Tahun 2016 dari Kementerian Perhubungan untuk kegiatan Lebaran sebenarnya cukup besar. Setidaknya pada direktorat Jenderal Perkeretaapian disediakan alokasi anggaran sebesar Rp9,9 miliar dan Rp100,1 miliar untuk subsidi angkutan kereta api. Kemudian, Ditjen Perhubungan Darat mengalokasi anggaran untuk lebaran sebesar Rp27,6 miliar.Â
“Alokasi anggaran ini besar, tapi pihak pemerintah benar-benar gagal total untuk pelayanan pemudik. Menteri Perhubungan silakan mengundurkan diri saja, dasar kamu tidak tahu malu,” tandasnya.
‎
(prw/veb)‎